Periksa juga bagian layar dan bodi, karena sering kali bekas perbaikan meninggalkan tanda yang mudah terlihat. Memilih HP dengan catatan perbaikan minimal bisa mengurangi risiko masalah berulang.
4. Periksa Keaslian dan IMEI
Satu langkah penting lainnya adalah memastikan HP yang dibeli bukan barang curian. Periksa nomor IMEI di pengaturan dan cocokkan dengan kotak atau bodi HP.
Selain itu, masukkan nomor IMEI di situs resmi produsen untuk memverifikasi keaslian. HP yang asli dan legal akan lebih aman digunakan dan memiliki garansi resmi, jika masih berlaku.
5. Perhatikan Tahun Rilis dan Umur HP
Mengetahui tahun rilis HP bisa membantu menilai masa pakai dan performa perangkat. Pilih HP yang dirilis maksimal dua tahun sebelumnya.
HP yang lebih tua cenderung menghadapi masalah, khususnya pada baterai dan kompatibilitas software terbaru. Dengan mempertimbangkan tahun rilis, kamu dapat memastikan HP second yang dibeli tetap relevan dan awet.
Bijak memilih HP second memastikan pengalaman menggunakan smartphone tetap aman, nyaman, dan hemat.