finnews.id – Setelah lama jadi wacana, rencana pembangunan KRL (Kereta Rel Listrik) di luar Jabodetabek akhirnya mulai menunjukkan titik terang.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi mengumumkan, bahwa jalur kereta Padalarang–Cicalengka di Bandung akan segera dielektrifikasi.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengungkapkan, pembangunan ini menjadi komitmen penuh dari pemerintah pusat dalam mendorong konektivitas wilayah.
“Untuk jalur Padalarang-Cicalengka adalah upaya kami melakukan elektrifikasi dengan dukungan BUMN. Untuk jalur lain, hal yang sama juga sedang diupayakan,” kata Dudy dalam keterangannya di Bandung.
Langkah pembangunan ini, menjadi bagian dari implementasi Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) hingga tahun 2030.
Lewat proyek elektrifikasi sepanjang 42 kilometer tersebut, Bandung siap menyusul Jabodetabek sebagai kota yang dilayani KRL.
Berdasarkan informasi yang finnews.id dapat, target pembangunan jalur KRL ini akan rampung pada tahun 2027.
“Harapannya nanti masyarakat Jabar, khususnya di Bandung, yang semula jarak tempuh 40 Km ditempuh 2 jam, bisa hanya 1 jam,” ucapnya.
Saat ini rute Padalarang–Cicalengka masih aktif dilayani oleh KA Commuter Bandung Raya, dan akan segera di-upgrade agar siap digunakan untuk kereta listrik yang lebih cepat, ramah lingkungan, dan efisien.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyambut baik pembangunan transportasi di Jawa Barat melalui transportasi berbasis rel.
“Pemprov Jabar memiliki komitmen mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya mereaktivasi kereta api. Yang sudah disepakati tadi oleh Kemenhub dan PT KAI jalur dari Padalarang ke Cicalengka, kemudian ada jalur yang akan segera direaktivasi, termasuk jalur di Cianjur, Sukabumi, Bogor sampai Jakarta,” ungkap Dedi Mulyadi.
Tak hanya itu, ia mendorong reaktivasi jalur KA nonaktif Sukabumi–Cianjur sebagai bagian dari strategi besar penguatan jaringan transportasi publik di Jabar.