finnews.id – Pertandingan Spanyol vs Bulgaria di Stadion Nuevo José Zorrilla, Valladolid, berakhir dengan pesta empat gol tanpa balas untuk La Furia Roja. Di bawah arahan Luis de la Fuente, Spanyol tampil dengan gaya khas: penguasaan bola tinggi, pergerakan cepat, dan penyelesaian klinis di depan gawang.
Kemenangan ini memperpanjang rekor sempurna Spanyol di Grup E, empat kemenangan beruntun dengan total 15 gol tanpa kebobolan. Dalam laga Spanyol vs Bulgaria, publik melihat kombinasi sempurna antara pemain muda penuh semangat dan para senior yang menjaga keseimbangan permainan.
Babak Pertama: Spanyol Ambil Alih Permainan Sejak Awal
Begitu laga dimulai, Spanyol langsung mengambil inisiatif serangan. Bola terus bergerak dari sisi ke sisi, membuat pemain Bulgaria kesulitan mengikuti tempo cepat lawan. Formasi ofensif dengan tiga penyerang membuat pertahanan Bulgaria sibuk menutup ruang setiap saat.
Mikel Merino membuka pesta gol pada menit ke-35 lewat sundulan tajam setelah menerima umpan silang dari Pedro Porro. Gol itu menjadi bukti ketajaman Spanyol dalam memanfaatkan peluang dari bola mati. Bulgaria yang sempat mencoba bertahan rapat akhirnya goyah juga.
Sepanjang babak pertama, Spanyol vs Bulgaria terasa berat sebelah. Tim tamu hanya bisa bertahan tanpa mampu membangun serangan berarti. Lini tengah Bulgaria di bawah kendali Ilia Gruev tak mampu menahan tekanan Zubimendi dan Pedri.
Babak Kedua: Spanyol Tak Kurangi Tekanan
Memasuki babak kedua, Spanyol tidak menurunkan intensitas permainan. Justru tempo semakin tinggi dengan kombinasi permainan umpan pendek cepat dan pergerakan agresif dari sayap. Álex Baena dan Oyarzabal terus menusuk ke kotak penalti, sementara Samu Omorodion menjadi target utama di depan.
Gol kedua lahir pada menit ke-57 dari kaki Mikel Merino yang menuntaskan bola muntah hasil tembakan Baena. Skor 2-0 membuat Bulgaria kehilangan arah. Mereka mencoba bertahan dengan garis rendah, tapi Spanyol terlalu nyaman menguasai bola.
Pelatih Aleksandar Dimitrov berusaha mengubah taktik dengan memasukkan Minchev untuk menambah tenaga di depan, tapi dominasi Spanyol terlalu kuat. Bulgaria tak bisa keluar dari tekanan dan hanya sesekali menyentuh bola di area lawan.