finnews.id – Masyarakat Indonesia sampai saat ini masih memercayai banyak mitos yang beredar. Banyak orang yang mengaitkan suatu hal dengan mitos yang berkembang dan tak jarang mitos ini tidak masuk akal. Ada anggapan atau mitos menggelitik yang beredar di kalangan masyarakat luas. Konon, jika ada perempuan yang sudah berumah tangga memasak keasinan, orang kebanyakan menarik simpul bahwa perempuan tersebut ingin melakukan hubungan intim dengan pasangannya.
Sangkaan seperti itu dirasa cukup ganjil. Tidak ada hubungannya antara rasa kasinen makanan dengan keinginan untuk “rasa” itu.
Tidak tahu bagaimana logisnya mitos itu kemudian menjalar dan beredar di kalangan masyarakat.
Ada satu alasan lagi bahwa asal usul mitos itu bermula dari zaman dahulu kala tentang seorang putri raja yang ingin menikah dengan seorang rakyat jelata. Sayangnya, raja tidak menyetujui pilihan sang putri. Merasa terhalang restu, sang putri diam-diam melakukan protes dengan cara menuangkan garam dalam jumlah besar ke dalam makanan ayahandanya.
Saat sang putri ditanya mengapa masakannya sangat asin, dia mengaku ingin menikah. Alasan sang putri memiliki kelogisan cukup maton, karena keinginan menikah dengan sang pemuda begitu menggebu, “paribasan” kasmarannya sudah “nyundul” langit namun ditolak. Sementara itu, alasan untuk yang pertama, menurut budayawan dan penyusun buku “Kamus Bahasa Tegal” terbitan Balai Bahasa Jawa Tengah, Mohammad Hadi Utomo, menampik tegas alasan itu. Karena apa? Menurutnya hal itu tidak relevan antara seorang perempuan yang sudah berumah tangga memasak keasinan, lantas diartikan ingin melakukan hubungan intim.
“Alasan itu tidak ada kaitannya dengan ingin melakukan hubungan intim. Mengapa? Sebab orang yang sudah berumah tangga perkara hubungan intim, tinggal melakukan dengan pasangannya kapan saja dan dimana saja,” tegasnya.
Meski demikian, dia berpendapat bahwa (maaf) air mani itu diketahui memiliki rasa asin. Dengan demikian ada anggapan bahwa perempuan yang sudah berumah tangga jika kedapatan memasak makanan dengan rasa asin, besar kemungkinan dia ingin mencoba sensasi rasa yang “asin-asin”. Beberapa bahan makanan, seperti ikan asin, udang ebi, dan kaldu bubuk, sudah memiliki rasa asin alami. Jika bahan-bahan tersebut digunakan terlalu banyak, maka masakan akan menjadi asin.