Indonesia Jadi Negara dengan Internet Termahal di ASEAN
Jika dilihat dari perbandingan antarnegara ASEAN, posisi Indonesia cukup mencolok.
Dalam laporan yang sama, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan harga internet termahal di Asia Tenggara (ASEAN).
Berikut daftar biaya rata-rata internet broadband per Mbps di kawasan ASEAN tahun 2025:
-
Indonesia: 0,41 dolar AS (sekitar Rp 6.800)
-
Filipina: 0,14 dolar AS (sekitar Rp 2.325)
-
Malaysia: 0,09 dolar AS (sekitar Rp 1.494)
-
Vietnam: 0,04 dolar AS (sekitar Rp 664)
-
Singapura: 0,03 dolar AS (sekitar Rp 498)
-
Thailand: 0,02 dolar AS (sekitar Rp 332)
Dari data tersebut, terlihat bahwa biaya internet di Indonesia hampir 20 kali lipat lebih mahal dibanding Thailand, padahal kedua negara sama-sama memiliki pertumbuhan ekonomi digital yang pesat.
Kenapa Internet di Indonesia Masih Mahal?
Ada beberapa faktor yang membuat harga internet di Indonesia relatif lebih tinggi dibanding negara lain:
-
Infrastruktur belum merata.
Pembangunan jaringan fiber optic dan BTS (Base Transceiver Station) masih terkonsentrasi di kota besar. Wilayah terpencil seringkali belum mendapatkan akses stabil, sehingga biaya distribusi meningkat. -
Tingkat kompetisi penyedia layanan.
Meski ada banyak operator, beberapa wilayah hanya dilayani oleh satu atau dua penyedia, yang menyebabkan harga tidak bisa bersaing. -
Biaya investasi tinggi.
Pembangunan infrastruktur internet di negara kepulauan seperti Indonesia memerlukan biaya besar untuk kabel bawah laut dan satelit. -
Ketimpangan daya beli masyarakat.
Rata-rata pendapatan masyarakat belum sebanding dengan harga langganan internet yang ditawarkan oleh provider.