Catatan Dahlan Iskan

Sun Dermawan

Bagikan
Sun Dermawan
Bagikan

Setelah 30 tahun berlalu koran-koran yang saya kembangkan satu per satu sakit-sakitan. Masa depannya gelap-gulita. Pabrik tisunya Dermawan terus beranak-pinak. Masa depannya gemilang.

Sun Paper Source, kini sudah punya 21 line mesin pembuat tisu. Total produksinya sudah mencapai 250.000 ton setahun. Ekspornya sudah ke 80 negara. Sudah ke lima benua.

Bahkan Dermawan sudah merencanakan langkah yang lebih baru: akan meningkatkan produksi tisunya menjadi dua kali lipatnya. Tisu telah menjadi andalan Indonesia di bidang ekspor. Juga dalam menyerap tenaga kerja.

Di tangan generasi kedua, Sun Paper Source terus berkembang. Kemarin itu peresmian pabrik barunya –entah pabrik yang keberapa. Suparsono (82) dan istri (75) hadir. Masih segar dan sehat. Masih bisa melihat sukses anaknya. Lindratini justru kelihatan lebih muda dari lima tahun lalu.

Keduanya banyak senyum dalam ikut menyambut para tamu, termasuk Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Terlihatlah kebanggaan dan kebahagiaan menyaksikan kiprah sukses anak laki-lakinya.

“Hari ini kita seperti berada di dunia yang berbeda,” ujar Gubernur Khofifah. Maksudnyi, di saat ada anggapan ekonomi lagi lesu dan sulit, ada sebuah perusahaan yang justru ekspansi dan berkembang pesat. Bahkan ekspornya pun terus meningkat.

Salah satu ekspornya yang besar adalah ke Jepang. Ini berarti satu kepercayaan yang tinggi pada Sun Paper Source. Anda sudah tahu: Jepang hanya mau menerima barang dalam kualitas yang tinggi. Berarti kualitas tisu produksi Dermawan ini sangat tinggi.

“Sejak bisa ekspor ke Jepang kami belajar banyak dari Jepang,” ujar salah seorang direksinya. Pabriknya pun dibuat sangat bersih dan steril. Setiap pengunjung harus melewati ruang sterilisasi. Lantainya harus dilapisi epoksi. Pun di gudangnya.

Ekspornya ke Amerika juga meningkat.

“Tidak terpengaruh oleh kenaikan tarif bea masuk Presiden Donald Trump?”

“Tidak,” ujar Dermawan. “Justru peluang kami lebih besar,” katanya.

Maksudnya: ia tidak perlu lagi bersaing dengan tisu produk Tiongkok. Yakni sejak barang Tiongkok dikenakan tarif masuk ke Amerika lebih 50 persen.

Bagikan
Artikel Terkait
Damsyik Berseri
Catatan Dahlan Iskan

Damsyik Berseri

Kota Damaskus juga tercatat kembali di Perjanjian Baru, dalam kitab Kisah Para...

Ayat-ayat AI
Catatan Dahlan Iskan

Ayat-ayat AI

Tema Dakwah di era AI ini masih dirinci. Tiap debat membicarakan subtema....

Gaya Purbaya
Catatan Dahlan Iskan

Gaya Purbaya

Tentu para direktur utama bank pemerintah bukanlah tukang batu. Tapi ia/dia masih...

Batu Danantara
Catatan Dahlan Iskan

Batu Danantara

Umur Kementerian BUMN ternyata lebih pendek dari yang saya perkirakan. Saya pikir...