Interaksi dengan alam tidak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga membawa suasana hati menjadi lebih positif dan tenang.
3. Membantu menghindari olahraga berlebihan
Saat berjalan sambil mendengarkan musik, kita cenderung kehilangan kesadaran terhadap tubuh sendiri. Hal ini bisa membuat kita berolahraga terlalu keras tanpa sadar, yang berpotensi menyebabkan cedera.
Menurut Runner’s World, saat melakukan silent walking, kamu lebih fokus pada pernapasan dan sensasi tubuh, sehingga lebih mudah mengatur intensitas latihan.
4. Mengurangi stres secara efektif
Selain menjaga kebugaran fisik, silent walking juga berfungsi sebagai pereda stres yang ampuh, apalagi jika dilakukan di ruang terbuka hijau.
Berjalan kaki di ruang terbuka hijau selama 20 menit hingga satu jam dapat menurunkan hormon stres, memperbaiki suasana hati, dan mengurangi ketegangan serta kemarahan.
Aktivitas ini juga mendorong konsistensi dalam rutinitas olahraga, dibandingkan berjalan di dalam ruangan.
Mengurangi paparan suara bising, gadget, dan layar juga terbukti membantu mengurangi kecemasan pada berbagai kelompok usia.
5. Meningkatkan kreativitas
Silent walking memberikan waktu dan ruang bagi otak untuk ‘bermimpi’ dan berpikir bebas. Ini penting untuk fungsi otak yang optimal.
Biasanya, orang mendapatkan ide kreatif terbaik saat sedang santai, misalnya saat di kamar mandi atau saat berbaring di pantai.
Dengan berjalan dalam keheningan, kamu membiarkan otak beristirahat dari tugas-tugas yang menuntut fokus tinggi, sehingga sisi kreatif otak bisa berkembang.
Silent walking bukan hanya tren sesaat, melainkan praktik yang memiliki dasar ilmiah kuat dan manfaat nyata bagi kesehatan mental dan fisik.
Jadi, cobalah untuk sesekali meninggalkan ponsel dan musik saat berjalan kaki. Selamat berolahraga!