finnews.id – Gaya bermain Mo Salah terus menjadi perbincangan di kalangan penggemar Liverpool dan analis sepak bola. Penyerang asal Mesir ini dikenal karena kemampuan menyerang yang mematikan, namun beberapa pertandingan terakhir menimbulkan pertanyaan: apakah gaya bermain Mo Salah kini justru menimbulkan masalah bagi timnya? Fenomena ini semakin terlihat saat menghadapi tim-tim papan atas, di mana pertahanan Liverpool kerap terekspos akibat kebebasan yang diberikan pada Salah untuk fokus menyerang.
Daftar Isi
-
Bagaimana Gaya Bermain Mo Salah di Lapangan
-
Masalah yang Timbul di Lini Belakang Liverpool
-
Analisis Danny Murphy soal Peran Salah
-
Solusi untuk Mengatasi Kelemahan
-
Dampak terhadap Performa Liverpool Musim Ini
-
Penutup
-
FAQ
1. Bagaimana Gaya Bermain Mo Salah di Lapangan
Gaya bermain Mo Salah terkenal agresif dalam menyerang dan menunggu peluang di sisi kanan lapangan. Ia kerap menempati posisi tinggi, menunggu momen untuk menerima umpan atau mencetak gol. Keunggulan ini membuatnya menjadi salah satu pencetak gol terbaik di dunia.
Namun, kebebasan itu memiliki konsekuensi. Saat Salah tetap berada di depan dan tidak membantu pertahanan, pemain belakang seperti bek kanan dan gelandang harus menutup ruang tambahan lawan. Gaya bermain Mo Salah yang fokus menyerang memang efektif untuk mencetak gol, tapi menimbulkan risiko jika rekan setim tidak cepat menyesuaikan posisi.
2. Masalah yang Timbul di Lini Belakang Liverpool
Pertandingan melawan Chelsea menyoroti kelemahan ini. Banyak serangan lawan datang melalui sisi kanan Liverpool, memanfaatkan ruang yang ditinggalkan karena Salah tidak turun membantu bek kanan. Situasi 2v1 sering terjadi bagi pemain seperti Jeremie Frimpong, Conor Bradley, atau Dominik Szoboszlai, yang menghadapi beban lebih besar saat lawan menyerang.
Kondisi ini bukan sepenuhnya Salah yang bermasalah, melainkan kombinasi antara gaya bermain Mo Salah yang menempatkan dirinya di depan dan kurangnya dukungan cepat dari pemain lain. Liverpool tampak kehilangan keseimbangan saat menghadapi tim papan atas, karena strategi menyerang Salah membuat tim rentan dieksploitasi di sisi kanan.