Gerakan usus yang meningkat ini menghasilkan suara gemuruh atau bunyi “keroncongan” di perut bayi. Selain itu, penumpukan gas akibat tinja yang tertahan dalam usus juga dapat menyebabkan perut bayi bunyi lebih sering. Selain perut bunyi, kondisi ini juga bisa membuat bayi mengalami perut kembung, tidak nyaman, dan rewel.
Untuk mengobati sembelit pada bayi, Bunda melakukan pijat lembut di perut bayi, memandikannya dengan air hangat, dan memastikan asupan ASI atau susu formula yang cukup.
Intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa juga bisa menyebabkan perut bayi bunyi. Ini karena tubuh bayi yang mengalami kondisi ini tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam susu dan produk olahannya. Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna akan menumpuk di usus dan difermentasi oleh bakteri.
Proses fermentasi ini menghasilkan gas berlebih di saluran pencernaan, sehingga menyebabkan perut bayi bunyi, kembung, mual, muntah, atau bahkan diare. Jika Si Kecil menderita intoleransi laktosa, segera periksakan Si Kecil ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Mengetahui penyebab dan cara mengatasi perut bayi bunyi bisa membantu Bunda dan Ayah lebih tenang dalam merawat Si Kecil. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir ya, selama Si Kecil tampak sehat, aktif, dan tidak menunjukkan tanda bahaya, kondisi ini adalah hal yang normal.