Sejarahnya tidak jelas, tetapi ada beberapa teori yang berkembang. Salah satunya, dalam tradisi Kristen, Jumat dipercaya sebagai hari di mana Nabi Adam memakan buah terlarang hingga terusir dari surga. Selain itu, hari Jumat juga diyakini sebagai waktu ketika Yesus disalibkan.
Meskipun kini sebagian masyarakat Barat lebih mengenalnya sebagai Jumat Agung yang penuh makna religius, jejak kepercayaan tentang hari Jumat sebagai hari “sial” masih melekat dalam budaya populer.
Misteri yang Tetap Hidup
Kembali pada pertanyaan utama, kenapa malam Jumat dianggap angker? Jawabannya tidak tunggal. Sebagian karena tradisi Jawa, sebagian karena pengaruh budaya asing, dan sebagian lagi karena konstruksi sosial melalui cerita-cerita mistis yang diwariskan turun-temurun.
Bahkan hingga kini, mitos tentang malam Jumat masih subur, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia hiburan. Film horor, sinetron, hingga konten digital masih menjadikan malam Jumat sebagai simbol ketegangan dan misteri.
Meski sebagian orang mulai melihatnya hanya sebagai cerita lama, nyatanya suasana mistis malam Jumat tetap menjadi bagian dari budaya dan masih dipercaya banyak orang hingga kini.