Manfaat Petai bagi Kesehatan
Mendukung Sistem Pencernaan
Serat dalam petai membantu makanan bergerak lebih lancar di usus. Dengan begitu, tubuh terhindar dari sembelit dan risiko wasir. Serat juga mendukung pertumbuhan bakteri baik, sehingga usus bekerja lebih efisien.
Menurunkan Tekanan Darah
Kalium dalam petai bekerja menyeimbangkan natrium dalam tubuh. Ketika kadar natrium turun, tekanan darah ikut stabil. Orang yang rutin mengonsumsi makanan tinggi kalium biasanya memiliki risiko hipertensi lebih rendah.
Menjaga Kesehatan Jantung
Kombinasi serat, kalium, dan antioksidan dari petai memberi perlindungan pada jantung. Serat menurunkan kolesterol jahat, sementara antioksidan mencegah peradangan di pembuluh darah. Dengan begitu, jantung dapat memompa darah lebih lancar.
Mengontrol Gula Darah
Serat dalam petai memperlambat penyerapan glukosa. Proses ini mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya efek hipoglikemik dari ekstrak petai, yang membantu penderita diabetes tipe 2 menjaga kadar gula.
Menambah Energi dan Stamina
Karbohidrat kompleks dalam petai memberi energi yang bertahan lebih lama. Vitamin B kompleks membantu tubuh memecah karbohidrat menjadi energi. Karena itu, petai cocok dikonsumsi oleh orang yang membutuhkan tenaga ekstra dalam aktivitas harian.
Menjaga Fungsi Ginjal
Antioksidan dalam petai membantu melindungi ginjal dari kerusakan akibat radikal bebas. Efek diuretiknya membuat tubuh lebih mudah membuang sisa metabolisme melalui urine. Namun, penderita penyakit ginjal kronis perlu membatasi konsumsi karena kandungan kalium cukup tinggi.
Mengurangi Risiko Depresi
Triptofan dalam petai berperan sebagai bahan dasar pembentukan serotonin. Senyawa ini membuat suasana hati lebih stabil, mengurangi rasa cemas, dan menurunkan risiko depresi. Karena itu, petai sering dianggap sebagai makanan yang bisa memperbaiki mood.
Memperkuat Tulang
Kalsium, fosfor, dan magnesium dalam petai bekerja bersama untuk menjaga kepadatan tulang. Konsumsi petai secara rutin membantu mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis, terutama pada usia lanjut.