Faktor Pola Makan yang Mendorong Asam Lambung
Konsumsi makanan berlemak berlebih
Makanan tinggi lemak seperti gorengan, daging berlemak, atau fast food memperlambat proses pengosongan lambung. Akibatnya, asam lambung diproduksi lebih banyak untuk mencerna makanan yang sulit dicerna ini. Jika kebiasaan ini berulang, gejala refluks asam bisa semakin sering muncul.
Kebiasaan makan pedas dan asam
Cabai, lada, serta makanan dengan kandungan asam tinggi seperti jeruk atau tomat sering memperburuk keluhan lambung. Zat dalam makanan tersebut dapat mengiritasi lapisan kerongkongan sehingga rasa perih semakin terasa. Mengurangi konsumsi makanan pedas atau asam membantu meringankan beban lambung.
Minuman berkafein dan bersoda
Kopi, teh, minuman energi, maupun soda dapat merangsang peningkatan asam lambung. Gas dalam soda juga menambah tekanan dalam perut, membuat cairan lebih mudah naik. Karena itu, membatasi asupan minuman ini penting untuk menjaga kenyamanan pencernaan.
Gaya Hidup yang Memperburuk Kondisi Lambung
Pola tidur setelah makan
Banyak orang langsung rebahan setelah makan. Kebiasaan ini justru memberi peluang besar bagi cairan lambung naik ke kerongkongan karena posisi tubuh datar. Memberi jeda minimal dua hingga tiga jam setelah makan akan membantu lambung bekerja lebih optimal.
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
Nikotin pada rokok membuat katup sfingter melemah, sedangkan alkohol dapat meningkatkan produksi asam lambung. Kombinasi keduanya sering memperparah gejala refluks. Menghentikan kebiasaan ini memberi dampak besar pada perbaikan kondisi lambung.
Stres dan kecemasan berlebih
Kesehatan lambung erat kaitannya dengan kondisi emosional. Saat stres meningkat, tubuh memproduksi hormon yang bisa memperburuk keasaman lambung. Selain itu, stres membuat seseorang lebih sering makan tidak teratur, yang berkontribusi pada kambuhnya keluhan.
Kondisi Medis yang Berkaitan dengan Asam Lambung
Obesitas dan tekanan perut
Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan pada area perut. Tekanan ini bisa membuat katup esofagus terbuka lebih sering sehingga cairan lambung mudah naik. Menurunkan berat badan secara bertahap akan sangat membantu mengurangi gejala.