Home Lifestyle Sedikit yang Tahu, Ada Mitos ini Dibalik Cegukan
Lifestyle

Sedikit yang Tahu, Ada Mitos ini Dibalik Cegukan

mitos dibalik cegukan

Bagikan
Sedikit yang Tahu, Ada Mitos ini Dibalik Cegukan
Sedikit yang Tahu, Ada Mitos ini Dibalik Cegukan
Bagikan

finnews.id – Cegukan merupakan fenomena alami yang sering dialami oleh setiap orang. Meski terkesan sepele, cegukan ternyata memiliki berbagai penafsiran dalam budaya dan kepercayaan masyarakat, khususnya dalam primbon Jawa. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang arti cegukan dari sudut pandang medis maupun budaya, penyebabnya, serta cara mengatasinya.

 

Definisi dan Mekanisme Cegukan

Cegukan, atau dalam istilah medis disebut singultus, adalah kontraksi mendadak dan tidak terkendali pada otot diafragma. Diafragma merupakan otot utama dalam proses pernapasan yang memisahkan rongga dada dan perut. Ketika otot ini berkontraksi secara tiba-tiba, udara terhirup dengan cepat ke dalam paru-paru. Bersamaan dengan itu, pita suara menutup dengan cepat, menghasilkan suara “hik” yang khas.

 

Mekanisme cegukan melibatkan beberapa komponen sistem tubuh

  • Otot diafragma: Otot berbentuk kubah yang memisahkan rongga dada dan perut
  • Saraf frenikus: Saraf yang mengendalikan gerakan diafragma
  • Pita suara: Struktur di tenggorokan yang bergetar saat udara melewatinya
  • Pusat pernapasan di otak: Area otak yang mengatur ritme pernapasan

Cegukan terjadi ketika ada gangguan pada koordinasi antara komponen-komponen tersebut. Meskipun mekanismenya sudah dipahami, penyebab pasti mengapa seseorang mulai cegukan masih menjadi subjek penelitian medis.

Proses terjadinya cegukan dimulai ketika otot diafragma berkontraksi secara tiba-tiba. Kontraksi ini menyebabkan paru-paru mengembang dengan cepat, menarik udara masuk. Namun, bersamaan dengan itu, pita suara menutup dengan cepat, menghalangi aliran udara. Penutupan pita suara inilah yang menghasilkan suara “hik” yang khas.

 

Cegukan bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. Pada kasus yang jarang terjadi, cegukan bisa berlangsung lebih lama, bahkan hingga beberapa hari atau minggu. Cegukan yang berlangsung lebih dari 48 jam disebut sebagai cegukan persisten, sementara yang berlangsung lebih dari sebulan disebut cegukan intraktabel.

Bagikan
Artikel Terkait
Quiet Covering, Tren Baru Gen Z di Dunia Kerja
Lifestyle

Quiet Covering, Tren Baru Gen Z di Dunia Kerja

finnews.id – Sadar atau tidak, istilah-istilah baru dalam dunia pekerjaan di kalangan...

Kalender Jawa 19 September 2025: Simak Weton, Pasaran, dan Watak dari Jumat Wage
Lifestyle

Kalender Jawa Hari ini 19 September 2025: Simak Weton, Pasaran, dan Watak dari Jumat Wage

finnews.id – Kalender Jawa hingga kini masih dijadikan pedoman penting oleh masyarakat,...

7 Weton Pembawa Khodam Rezeki Menurut Primbon Jawa
Lifestyle

7 Weton Pembawa Khodam Rezeki Menurut Primbon Jawa

finnews.id – Sejak zaman nenek moyang, masyarakat Jawa percaya bahwa setiap manusia...

13 Weton Paling Beruntung di September 2025 Menurut Primbon Jawa, Siapa yang Bakal Jadi Wong Sugih?
Lifestyle

13 Weton Paling Beruntung di September 2025 Menurut Primbon Jawa, Siapa yang Bakal Jadi Wong Sugih?

finnews.id – Dalam kehidupan masyarakat Jawa, weton bukan sekadar kombinasi antara hari...