finnews.id – Di tengah tren film horor dan komedi yang silih berganti menghiasi layar bioskop Indonesia, sebuah kejutan datang dari sutradara sekaligus komika ternama, Kemal Palevi yang menghadirkan karya debutnya yang segar dan menghibur berjudul “Jadi Tuh Barang”.
Dibumbui dengan nuansa komedi Indonesia yang autentik serta elemen drama romansa anak muda, film ini menjadi alternatif menarik di antara dominasi film mencekam lainnya.
Tidak hanya menyuguhkan tawa, film ini juga menyentil realitas sosial melalui kritik satir yang dikemas cerdas.
Tak seperti kebanyakan film horor dan komedi yang kerap berfokus pada plot supernatural, “Jadi Tuh Barang” memilih jalur yang lebih membumi mengangkat kisah cinta yang patah, perjuangan ekonomi, hingga pencarian jati diri dengan bumbu humor yang lekat dengan kehidupan sehari-hari.
Tak heran, sejak diumumkan, sinopsis film ini berhasil menarik rasa penasaran banyak penonton, dengan cerita yang dekat dengan keseharian dan sentuhan khas komika membuat film ini terasa relatable sekaligus segar.
Film “Jadi Tuh Barang” tidak hanya menjadi langkah baru dalam karier Kemal Palevi, tetapi juga menjadi tonggak awal bagi rumah produksi eKOMIK Pictures.
Didirikan oleh sejumlah komika, rumah produksi ini punya misi kuat untuk menghidupkan genre komedi lokal yang berkualitas.
Maka dari itu, sejak awal, fokus cerita dan pemilihan pemain pun sangat terarah, tidak hanya menjual tawa, film ini juga membawa pesan mendalam di balik kelucuan yang ditampilkan.
Sinopsis Film Jadi Tuh Barang: Saat Cinta, Persahabatan, dan Hujan Jadi Satu
Sinopsis film ini berpusat pada sosok Bonar (diperankan oleh Oki Rengga), seorang pria biasa yang hidupnya tiba-tiba berantakan setelah diputuskan oleh pacarnya, Cantika (Beby Tsabina).
Dicap tak serius dalam hubungan, Bonar harus menelan pil pahit patah hati di tengah tekanan hidup yang terus menghimpit.
Namun di balik kesedihan itu, Bonar masih ditemani dua sahabatnya yang setia: Awang (Dicky Difie) dan Wongso (Steven Wongso).