finnews.id – Kabar mengejutkan datang dari Lisbon, Jose Mourinho, sang “Special One,” dikabarkan akan kembali ke tanah airnya, yakni Portugal, untuk menukangi raksasa Primeira Liga, Benfica.
Rumor yang beredar kencang pada Kamis, 18 September 2025, ini seakan mengonfirmasi bahwa Mourinho memang tak pernah bisa jauh dari hiruk-pikuk sepak bola papan atas.
Setelah petualangan yang singkat namun penuh gejolak di Turki bersama Fenerbahçe, sang manajer kini berada di persimpangan jalan kariernya.
Namun, dengan tawaran dari Benfica yang datang di saat Bruno Lage baru saja dipecat, tampaknya takdir kembali mempertemukan mereka.
Bukan lagi sebagai lawan, melainkan sebagai pasangan yang siap mengukir sejarah baru.
Mengapa Mourinho di Fenerbahçe Tak Berhasil?
Sebelum kita melangkah lebih jauh, penting untuk memahami mengapa masa depan Mourinho di Fenerbahçe berakhir begitu cepat.
Meski awalnya disambut bak pahlawan, petualangannya di Turki menemui jalan buntu.
Dengan harapan tinggi untuk membawa klub lolos ke Liga Champions, ia justru harus menelan pil pahit kekalahan dari Benfica sebuah ironi yang tak terbantahkan.
Kegagalan ini menandai pola yang mulai terlihat dalam karier Mourinho, ketidakmampuan untuk bertahan lama di satu klub.
Sejak meninggalkan Real Madrid, ia tidak pernah benar-benar menemukan “rumah” di mana ia bisa membangun proyek jangka panjang.
Namun, jangan salah, keberadaan Jose Mourinho di klub mana pun selalu menjanjikan satu hal, yaitu drama, perhatian media, dan potensi gelar.
Sejarah Berulang: Kilas Balik Pertemuan Pertama Mourinho dan Benfica
Bagi para penggemar setia, kabar ini bagai sebuah deja vu, ini bukan kali pertama Jose Mourinho duduk di kursi panas Benfica.
Pada tahun 2000, ia memulai karier manajerialnya di klub ini, meskipun hanya bertahan selama 10 pertandingan.
Singkatnya masa bakti itu disebabkan oleh ketidaksepakatan dengan manajemen, namun, dalam waktu yang singkat itu, ia sudah menunjukkan visi dan ambisi yang luar biasa.
Ia berhasil membawa Benfica meraih beberapa kemenangan penting, termasuk mengalahkan Sporting CP dalam derbi sengit.