Peneliti senior Dr. Yong-Moon Mark Park dari National Institute of Environmental Health Sciences di Amerika Serikat menjelaskan bahwa cahaya saat tidur mengganggu ritme sirkadian yang berhubungan dengan regulasi hormon lapar seperti leptin dan ghrelin, sehingga tubuh cenderung lebih mudah mengalami penambahan berat badan.
4. Gangguan Ritme Sirkadian
Gangguan ritme sirkadian akibat cahaya malam hari berkaitan dengan hipertensi, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya.
Cahaya yang terus menerus mengenai tubuh saat tidur juga berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit kronis. Harvard Medical School melalui penelitiannya menunjukkan bahwa gangguan ritme sirkadian akibat cahaya di malam hari juga bisa memicu inflamasi, stres oksidatif, serta perubahan hormonal yang dalam jangka panjang meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes tipe 2, hingga gangguan metabolik lain.
Dr. Charles Czeisler, profesor di bidang Sleep Medicine di Harvard, menekankan bahwa cahaya di malam hari ibarat “racun halus” bagi sistem biologis manusia yang bekerja mengikuti pola terang-gelap alami.
5. Peningkatan Risiko Kanker
Paparan cahaya di malam hari tidak hanya mengganggu hormon tidur, tapi juga bisa memperbesar risiko kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan kerja shift malam sebagai kemungkinan penyebab kanker pada manusia, terutama karena paparan cahaya buatan yang mengacaukan siklus biologis tubuh.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute bahkan menunjukkan bahwa wanita yang sering terpapar cahaya saat tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Hal ini terjadi karena hormon melatonin yang seharusnya bekerja sebagai antioksidan alami ditekan produksinya ketika cahaya hadir.
6. Memperbesar Risiko Stroke dan Gangguan Serebrovaskular
Selain kanker, tidur dengan lampu menyala juga meningkatkan risiko stroke dan gangguan pada otak. Penelitian besar di China yang melibatkan lebih dari 28.000 orang menemukan bahwa paparan cahaya luar ruangan yang masuk ke kamar tidur di malam hari berkaitan dengan peningkatan risiko stroke hingga 43% selama periode penelitian.