finnews.id – Kapan terakhir kali mencoba merek baru untuk hal-hal kecil seperti deterjen atau pelembap bibir?
Jika jawabannya adalah “tidak pernah” atau “lupa,” kamu tidak sendirian. Banyak orang yang tetap membeli merek yang sama, berulang kali dari sereal hingga sepatu lari.
Sekilas memang tampak seperti kebiasaan biasa. Tapi di balik loyalitas merek yang kuat, sering kali tersembunyi sifat-sifat kepribadian yang cukup menarik.
Berdasarkan pengamatan dan data perilaku konsumen, berikut delapan sifat yang paling sering muncul pada orang-orang yang setia pada satu merek, seperti dilansir dari VegOut.
1. Menghargai Keamanan Emosional
Beberapa orang tidak hanya menyukai hal yang familiar, mereka membutuhkannya.
2. Menghindari Kelelahan Pengambilan Keputusan
Di tengah banjir pilihan dan keputusan sehari-hari—dari pakaian, makanan, sampai berita—mengurangi satu keputusan kecil bisa terasa seperti kelegaan besar.
Itulah mengapa sebagian orang tetap menggunakan produk yang sama. Ini bukan kemalasan, tapi strategi efisiensi.
3. Setia Sampai Titik Kritis
Kesetiaan adalah kualitas yang indah. Tapi jika dibawa terlalu jauh, bisa jadi pedang bermata dua.
Beberapa orang begitu setia pada satu merek bahkan ketika kualitasnya menurun atau ada pilihan lain yang lebih baik.
4. Hidup Berdasarkan Kebiasaan
Orang yang terus membeli merek yang sama seringkali juga menjalani hidup dengan cara yang konsisten. Bangun di waktu yang sama, rutinitas makan siang yang itu-itu saja, playlist yang tidak pernah berubah.
Kebiasaan memberi rasa nyaman dan struktur. Dan bagi orang yang menyukai stabilitas, mengulang pembelian bukanlah kebosanan melainkan fondasi dari kehidupan yang teratur.
5. Tidak Terpengaruh Pemasaran
Orang yang setia pada satu merek seringkali menanggapinya dengan mata datar. Mereka cenderung skeptis terhadap pemasaran dan lebih percaya pengalaman pribadi daripada tren TikTok atau review selebritas.
6. Terhubung Emosional Lewat Memori
Merek favorit bukan cuma soal kualitas—kadang, soal nostalgia.