fin.co.id – Melihat urine berbusa saat buang air kecil bisa membuat siapa pun merasa khawatir. Apakah ini gejala penyakit ginjal? Atau hanya kondisi biasa? Faktanya, penyebab kencing berbusa tidak selalu berhubungan dengan penyakit serius. Beberapa di antaranya justru hal sepele yang bisa hilang dengan sendirinya.
Supaya lebih jelas, berikut sepuluh penyebab kencing berbusa yang penting kamu kenali.
1. Aliran Urine yang Terlalu Cepat
Saat kandung kemih penuh, aliran urine keluar deras sehingga memicu busa. Kondisi ini normal dan busa biasanya menghilang dalam hitungan menit.
2. Dehidrasi
Kurang minum air membuat urine lebih pekat. Urine pekat akan lebih mudah menimbulkan busa. Jika ditambah warna gelap dan bau menyengat, ini pertanda tubuh butuh cairan.
3. Proteinuria
Salah satu penyebab kencing berbusa yang perlu diwaspadai adalah proteinuria, yaitu kondisi ketika terlalu banyak protein ikut keluar bersama urine. Biasanya ini menandakan adanya gangguan ginjal.
4. Diabetes
Diabetes yang tidak terkontrol bisa merusak ginjal dan menyebabkan protein bocor ke urine. Akibatnya, urine tampak berbusa lebih sering.
5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi pada saluran kemih bisa menimbulkan gejala nyeri, anyang-anyangan, bau urine menyengat, hingga busa. Bakteri dan peradangan mengubah komposisi urine sehingga busa lebih banyak terbentuk.
6. Penyakit Ginjal Kronis
Gangguan fungsi ginjal membuat zat sisa metabolisme tidak tersaring dengan baik. Selain busa, biasanya disertai gejala seperti bengkak, lemas, dan tekanan darah tinggi.
7. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat, seperti antibiotik atau obat tekanan darah, bisa memberi efek samping pada ginjal. Akibatnya, urine tampak berbusa.
8. Reaksi dengan Sisa Sabun atau Pembersih Toilet
Kadang busa muncul bukan dari tubuh, melainkan reaksi urine dengan sisa sabun atau cairan pembersih di toilet. Kondisi ini tidak berbahaya, hanya tampak mirip dengan busa akibat masalah medis.
9. Masalah pada Hati
Gangguan hati dapat memengaruhi metabolisme protein. Jika kadar protein dalam darah tidak seimbang, sebagian bisa keluar melalui urine dan membuatnya berbusa.