Catatan Dahlan Iskan

Panglima Merah

Bagikan
Panglima Merah
Bagikan

Sebelum lari pagi Minggu kemarin saya baca berita lokal mengenai kedatangan Gibran ke rumah Panglima Jilah. Di situ Gibran meresmikan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ada juga acara penyerahan beasiswa ke pelajar Dayak yang berprestasi.

Lalu Gibran menerima kajian akademik dari Panglima Jilah: perlunya dibentuk kabupaten baru di lokasi itu. Panglima Jilah pun berpesan agar Gibran meneruskan apa yang dilakukan Presiden Jokowi.

Di situlah Gibran menegaskan: pembangunan IKN tetap diteruskan. Itu sebagai bentuk pemerataan pembangunan. Agar tidak Jawa-sentris. Jangan percaya pada omongan bahwa IKN dihentikan. Pembangunan IKN jalan terus.

Setelah membaca itu saya bergegas ke komplek kantor bupati Kubu Raya. Sudah padat. Sudah sulit masuk lokasi. Manusia tumpah ruah. Berdesakan. Saya harus menyibak barisan manusia. Saya ingat seperti waktu tawaf saja.

Ini acara besar pertama di masa bupati baru Kubu Raya: Sujiwo. Ia orang Jawa. Wakilnya, Sukiryanto, orang Madura. Jawa-Madura terpilih dengan suara telak di Kubu Raya, Kalbar.

Inilah bupati yang amat merakyat. Ia memang anak transmigran miskin. Hebat. Berhasil jadi bupati.

Ayahnya, sebenarnya tentara. Pangkatnya sersan mayor. Tapi miskin. Sampai pensiun tidak punya rumah. Tugas terakhir sang ayah di Medan. Sujiwo pun lahir di Medan.

Begitu pensiun sang ayah kembali ke Wonogiri. Tidak punya rumah di Wonogiri. Lalu pindah ke Solo. Cari rumah kontrakan. Akhirnya ikut transmigrasi Angkatan Darat (Transad) ke Rasau, Kalbar. Sujiwo, yang ketika itu umur 10 tahun, ikut bertransmigrasi.

Sang ayah seorang Sukarnois. Marhaenis. Maka ketika sekolah D3 di Pontianak Sujiwo aktif di GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia). Pun ketika melanjutkan S-1 di Universitas Tanjungpura.

Sejak sebelum reformasi Sujiwo sudah ikut perjuangan Megawati Sukarno Putri di PDI-Perjuangan. Umur 27 tahun sudah menjadi anggota DPRD. Setiap lima tahun terpilih lagi. Sampai lima periode berturut-turut.

Sujiwo pun sangat mengakar. Maka saat maju sebagai calon bupati Kubu Raya terpilih dengan mudah.

Bagikan
Artikel Terkait
Beku Cair
Catatan Dahlan Iskan

Beku Cair

Beijing akhirnya menunjuk CCPIT sebagai “wakil” Tiongkok. CCPIT adalah organisasi dagang. Mirip...

Beras Bantal
Catatan Dahlan Iskan

Beras Bantal

Begitulah ketika harga turun petani yang kalah. Harga beras memang sensitif terhadap...

Pemegang Deliverology
Catatan Dahlan Iskan

Pemegang Deliverology

Masih banyak lagi bukunya di bidang itu. Sampai Inggris, Jepang, Singapura, dan...

Baju Gelap
Catatan Dahlan Iskan

Baju Gelap

Mungkin Trump pernah belajar usul-fikh: ”yang tidak bisa dipakai semua janganlah dibuang...