Home Catatan Dahlan Iskan Pemegang Deliverology
Catatan Dahlan Iskan

Pemegang Deliverology

Bagikan
Pemegang Deliverology
Bagikan

Rapat pun dimulai. Saat giliran saya bicara saya mulai dengan kalimat begini: “Sebelum rapat tadi saya dibisiki Pak Kuntoro agar saya bicara keras. Maka saya akan bicara keras”. Mendengar itu Pak Kuntoro mengepalkan tangan seperti akan meninju saya dari jauh. Suasana rapat pun cair. Kita saling bicara keras agar program yang terhambat bisa segera selesai.

Ketika Presiden Jokowi menjabat presiden, Yanuar masih dibawa dari UKP4 ke KSP –dengan jabatan lebih tinggi. Tapi ia mengundurkan diri di pereode kedua Jokowi. Yanuar tidak tahu lagi apakah setelah itu KSP masih bebas politik.

Kini Presiden Prabowo punya begitu banyak program besar. Saya hanya bisa menebak siapa yang memegang ”dashboard” program-program besar presiden.

Tebakan pertama saya: Letkol Teddy. ”Dashboard” itu dipegang sendiri oleh sekretaris kabinet itu.

Tebakan saya berikutnya: ”dashboard” itu dipegang oleh menteri sekretaris negara, Prasetyo Hadi. Atau dipegang langsung oleh Ketua Bappenas, Rachmat Pambudy.

Entah yang mana. Mungkin tebakan saya itu salah semua. Anda coba tebak sendiri berdasar akses yang Anda miliki.

Dalam ilmu deliverology lembaga seperti UKP4 atau KSP sering disebut ”pemegang dashboard”. Yakni dashboard pembangunan.

Anda benar. Istilah dashboard diambil dari dashboard di mobil. Di dashboard mobil terlihat semua indikator jalannya mobil: kecepatan berapa, gasnya berapa, remnya berapa, suhu berapa, mana ban yang kurang angin, apakah waktunya ganti oli dan seterusnya.

Pun di pembangunan. Khususnya program-program penting presiden. Semua harus terbaca di dashboard. Ada ilmunya di bidang itu.

Anda sudah tahu: penemu ilmu ”dashboard” pembangunan adalah ilmuwan Inggris: Michael Barber. Saking pentingnya penemuan itu sampai kerajaan Inggris memberinya gelar ”Sir”.

Begitu banyak buku yang ia tulis di bidang deliverology. Salah satunya pasti Anda sudah baca: How to Run a Government: So That Citizens Benefit and Taxpayers Don’t Go Crazy (2015). Yakni buku juklak praktis bagaimana menjalankan pemerintah secara efektif dan efisien.

Bagikan
Artikel Terkait
Baju Gelap
Catatan Dahlan Iskan

Baju Gelap

Kalau toh Trump sedikit “mem-bully” Zelenskyy itu disampaikan dengan setengah humor. “Oh.....

pajak saeutikna
Catatan Dahlan Iskan

Pajak Saeutikna

Begitu pula masa kecil KDM. Ia bungsu dari sembilan bersaudara. Ibunya janda....

de-Kock Andani
Catatan Dahlan Iskan

de-Kock Andani

Anda sudah tahu nama dokter itu: Dr dr Andani Eka Putra. Sudah...

Beban Negara
Catatan Dahlan Iskan

Beban Negara

Tentu itu hanya spekulasi. Saya tidak ahli baju. Saya hanya mengiyakan. Apalagi...