finnews.id – Perusahaan Otobus (PO) Sumber Alam bersama Kalista Group, terus melakukan uji coba bus listrik untuk rute antar kota Jakarta–Yogyakarta.
Kendaraan ramah lingkungan ini digadang-gadang jadi masa depan transportasi darat di Indonesia, meski harganya masih tergolong tinggi.
General Manager Business Development Kalista Group, Rono Purnomo Yunarto mengungkapkan, tingginya biaya investasi awal atau capital expenditure (capex) memang tak bisa dihindari.
“Mungkin saya cuma bisa bicara range dulu. Harganya masih di atas Rp 3,5 miliar, masih sekitar segitu,” ungkap Rono Purnomo Yunarto saat dikutip, Kamis 21 Agustus 2025.
Namun, dirinya menegaskan, jangan hanya melihat dari harga beli saja.
Rono menambahkan bahwa meskipun capex bus listrik lebih mahal dibandingkan bus diesel saat ini, efisiensi jangka panjang bisa menutup selisih biaya tersebut.
“Dalam jangka panjang total cost of ownership (TCO) bus listrik justru lebih efisien dibandingkan armada konvensional berbahan bakar solar,” jelasnya.
Apalagi, jika tren kendaraan listrik terus berkembang dan dukungan infrastruktur makin merata.
“Ini masih fase trial. Kami bukan hanya menyediakan solusi teknis sesuai pola operasi, tapi juga menyiapkan sisi komersialnya. Skema beli ata sewa, akan dibahas lebih lanjut setelah uji coba berakhir,” ucapnya.
Saat ini proses uji coba masih berlangsung, bahkan perusahaan Kalista dan PO Sumber Alam masih membahas kemungkinan skema kerja sama ke depan.
- bus listrik antar kota
- Bus Listrik Jakarta Yogyakarta
- Busmania
- capital expenditure bus listrik
- efisiensi operasional bus listrik
- harga bus listrik vs bus diesel
- Industri Karoseri
- Informasi Bus
- Kalista Group
- masa depan transportasi ramah lingkungan
- PO Sumber Alam
- spesifikasi bus
- transportasi umum ramah lingkungan
- uji coba bus listrik