Catatan Dahlan Iskan

Baju Gelap

Bagikan
Baju Gelap
This handout photograph taken and released by the Ukrainian Presidential Press Service on August 18, 2025 shows Ukrainian President Volodymyr Zelensky (R) during his meeting with US President Donald Trump at the White House in Washington, DC. European leaders join Ukrainian President Volodymyr Zelensky in talks with US President Donald Trump on August 18, as they try to find a way to end Russia's offensive. The leaders heading to Washington on Monday to appear alongside Zelensky call themselves the "coalition of the willing." (Photo by Handout / UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT "AFP PHOTO / UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / HANDOUT" - NO MARKETING NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS
Bagikan

Oleh: Dahlan Iskan

Berkali-kali saya men-zoom foto itu; saya ingin melihat jenis bajunya. Baju apa yang dikenakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ketika bertemu lagi dengan Presiden Donald Trump –sehari setelah hari kemerdekaan Indonesia. Di Gedung Putih lagi. Di Washington.

Baju itu begitu hitamnya. Sama-sama hitamnya. Luarnya maupun baju dalamnya. Sampai mata saya tidak bisa melihat jelas jenis baju apa yang dipakai Zelenskyy itu.

Yang jelas kali ini bajunya bagus sekali. Seorang wartawan sampai menyeletukkan pujian pada cara berpakaian Zelenskyy.

“Mr Presiden, Anda tampak luar biasa dengan pakaian yang Anda kenakan itu,” kata si wartawan dari kerumunan media. Trump mendengar pujian itu. Trump pun nyeletuk: “saya juga akan mengucapkan kata-kata pujian seperti itu”.

Maka saya pun cari informasi dari media Amerika: apa yang sebenarnya dikenakan Zelenskyy. Ternyata ia pakai hem tanpa kerah. Warna hitam. Lalu pakai jas-setengah-jaket juga warna hitam. Tanpa dasi. Di jaketnya itu ada empat saku.

Satu media menyebut bahwa gaya pakaian seperti itu termasuk ke kelompok style jenderal Prancis. Bukan jas tapi sangat elegan.

Dengan pakaian seperti itu kesan yang muncul sangat istimewa: itu pakaian sipil tapi berbau militer. Sangat cocok untuk sosok presiden sipil yang lagi menjabat dalam suasana perang.

Yang jelas dengan pakaian itu Zelenskyy terasa lebih formal. Sudah berbeda dengan kedatangannya di Gedung Putih Februari lalu; hanya pakai kaus lengan panjang. Maksudnya mungkin baik. Itu untuk menunjukkan suasana prihatin di masa perang. Juga untuk menunjukkan ciri khasnya. ,

Tapi itu dinilai kurang menghormati dress code untuk masuk ke Gedung Putih.

Baju yang luar biasa kali ini membawa suasana yang juga luar biasa: Trump tidak lagi merendahkannya. Tidak mem-bully-nya. Tidak menghinanya di depan kamera.

Mungkin karena kali ini Zelenskyy sudah dianggap lebih sopan. Atau karena Zelenskyy mengawali pertemuan itu dengan menyerahkan sesuatu: surat dari istrinya yang cantik untuk Trump. Itu surat seorang ibu yang iba atas penderitaan anak-anak di masa perang.

Bagikan
Artikel Terkait
pajak saeutikna
Catatan Dahlan Iskan

Pajak Saeutikna

Oleh: Dahlan Iskan   “Menkeu Sri Mulyani harus menonton video ini tiga...

de-Kock Andani
Catatan Dahlan Iskan

de-Kock Andani

Oleh: Dahlan Iskan Nama Dr Achmad Mochtar sama populernya dengan nama Jendral...

Beban Negara
Catatan Dahlan Iskan

Beban Negara

Oleh: Dahlan Iskan Semua mata penasaran melihat ke layar televisi: adakah Megawati...

Telat Merdeka
Catatan Dahlan Iskan

Telat Merdeka

Oleh: Dahlan Iskan Kalau saja Indonesia merdeka 45 hari sebelum 17 Agustus...