finnews.id – Ramai jadi perbincangan, film animasi Merah Putih: One for All jadi sorotan netizen, karena kualitas visualnya yang dianggap tidak sebanding dengan anggaran yang disebut-sebut cukup besar.
Menanggapi isu yang beredar, Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen akhirnya buka suara.
Lewat unggahan resmi akun Pusat Konten Negara pada Rabu (13/8), Ifan menegaskan bahwa PFN sama sekali tidak terlibat dalam proses produksi film animasi tersebut.
“Film Merah Putih: One for All ini dimiliki dan diproduksi oleh PH swasta,” ungkap Ifan Seventeen saat dikutip, Jumat 15 Agustus 2025.
“Dan perlu diingat, film ini tidak menggunakan dana ataupun anggaran dari pemerintah sedikit pun, dan ini bukan film PFN,” jelasnya.
Pernyataan ini disampaikan Ifan, menyusul viralnya kritik tajam warganet yang menyoroti kualitas trailer dan poster film yang dianggap kurang maksimal.
“Sebagai BUMN di bidang film dan konten, PFN tidak memproduksi semua film di Indonesia, dan film ini bukan diproduksi oleh PFN,” ungkapnya.
“Tidak ada dana negara yang digunakan dalam produksi film tersebut,” sambungnya.
Sementara di balik kualitas film tersebut, beredar sebuah rumor yang menyebutkan bahwa film ini mendapat kucuran dana besar dari negara.
Lebih lanjut, Ifan juga menjelaskan bahwa semua film yang tayang di bioskop telah melalui proses kurasi lembaga-lembaga resmi seperti Lembaga Sensor Film (LSF).
Namun, kurasi Film ersebut hanya menyangkut aspek kelayakan tayang, bukan kualitas teknis atau estetika.
“Tapi bukan mengkurasi kualitas dari produksinya,” tuturnya.
Terkait penayangan film di bioskop, Ifan menegaskan bahwa keputusan tetap ada di tangan jaringan bioskop, bukan lembaga pemerintah atau PFN.
“Dikarenakan bioskop ini adalah perusahaan swasta maka hak prerogatif dari bioskop untuk memberikan tayangan di tempat mereka,” tutupnya.