Catatan Dahlan Iskan

Perusuh Bahagia

Bagikan
Perusuh Bahagia
Bagikan

Kuswara hanya tersenyum kecil. Rasanya ia tidak rela. Di pertandingan pertama musim ini, akhir pekan kemarin, Persib menang 2-0 atas Semen Padang. Persebaya kalah 0-1 dari PSIM Yogyakarta di kandang Bonek sendiri.

Mungkin bukan ultah. Bukan forum marketing. Bukan bertemunya Persib-Persabaya. Acara kemarin itu bisa juga disebut forum baku dapa antara Kimbab Family dengan follower-nya: 3,3 juta orang.

Memang di ballroom itu hadir pemilik akun Kimbab Family. Bersama suami dan tiga anak mereka.

Saya kenal baik pemilik akun itu: Gina. Dia sekretaris dirut waktu saya menjabat sesuatu di PLN: sekretaris yang paling cantik. Pinter. Ingin maju.

Ketika saya tawari ”maukah sekolah bahasa Mandarin di Tiongkok?” Gina mau. Antusias. Maka dikirimlah Gina ke Tianjin –kota yang amat saya kenal. Di kota itulah saya ganti hati –19 tahun yang lalu (baca: Disway edisi kemarin).

Bayangan saya: setahun di sana Gina sudah pandai bahasa Mandarin. Dia berbakat dalam bahasa. Lalu bisa pulang membantu saya mengurus tamu-tamu investor dari Tiongkok.

Enam bulan di Tianjin Gina bertemu mahasiswa asing dari Korea Selatan. Juga ingin belajar bahasa Mandarin. Mereka belajar bersama. Lalu saling jatuh cinta.

Gina tidak lagi pulang ke PLN.

Kalau pun Gina kembali juga tidak lagi bertemu saya: akhir tahun itu saya diangkat jadi sesuatu di tempat lain.

Sang suami nekat mengawini Gina. Sampai pun ikut dalam perkawinan adat Sunda: ikut agama Gina. Padahal sang Korea anak tunggal di keluarganya.

Kemarin itu adalah pertemuan pertama saya dengan Gina –Pasca Tianjin. Juga dengan suaminyi. Termasuk dengan si tiga anak –yang semuanya berwajah Korea seperti bapak mereka.

Gina mungkin sudah lupa pelajaran bahasa Mandarinnyi. Sang suami jadi guru Korea bagi Gina. Gina jadi guru bahasa Indonesia dan Sunda bagi sang suami dan tiga anaknyi.

Jadilah acara kemarin Kimbab Family gathering.

Atau, kemarin itu, bisa disebut gelar seni dan budaya Sunda. Gamelannya Sunda. Sendratarinya Sunda: menakjubkan. Sendratari Sangkuriang.

Kalau pun ada yang ngotot kemarin itu harus disebut acara ulang tahun faktanya memang saya konon lahir di tanggal 17 Agustus. Istri saya lahir 11 Agustus. Kami kawin 20 Agustus. Ganti hati saya 6 Agustus.

Bagikan
Artikel Terkait
Tanpa Pilwali
Catatan Dahlan Iskan

Tanpa Pilwali

Tapi itu tidak terbanyak. Kalah dengan kota Jackson, New Orleans, bahkan St...

Umur Baru
Catatan Dahlan Iskan

Umur Baru

Saya sering lupa merayakan ulang tahun kehidupan itu. Menjelang ulang tahun ke-19...

Orang Ketiga
Catatan Dahlan Iskan

Orang Ketiga

Sekian tahun setelah kudeta, pelan-pelan demokrasi pulih di Brasil. Tokoh kiri mulai...

Trio Kwek
Catatan Dahlan Iskan

Trio Kwek

Yang jelas India memang punya sikap independen yang tinggi. BRICS bisa jadi...