finnews.id – Belakangan ini tren penggunaan bus besar bermesin depan semakin menguat di kalangan Perusahaan Otobus (PO) di Indonesia.
Tak hanya untuk trayek antar kota dalam provinsi (AKDP), bus beresin depan kini juga merambah ke rute antar kota antar provinsi (AKAP).
Dua nama besar seperti Mercedes-Benz OF1623 dan Hino AK280 kini menjadi tulang punggung armada, dari sejumlah PO besar di tanah air.
Direktur Utama Karoseri Tentrem, Yohan Wahyudi mengungkapkan, kemudahan perawatan dan efisiensi biaya jadi dua alasan utama di balik populernya bus mesin depan.
“Jadi mesin depan ini punya pangsa pasar tersendiri. Contohnya untuk sleeper, kadang penumpang sudah tidak terasa, ini bus mesin depan atau belakang, yang penting nyaman saat dinaiki, tidak berisik, dan bisa tidur dengan nyenyak,” ungkap Yohan Wahyudi.
Karoseri asal Malang tersebut menjadi salah satu pelopor dengan merilis Avante H7 bermesin depan, yang kini digunakan oleh PO ternama seperti Merpati Bali dan Adhi Putra.
Menurutnya, posisi mesin yang berada di depan dan dekat pengemudi, membuat proses pengecekan dan perbaikan mesin jauh lebih praktis.
“Kedua, pasti investasi lebih murah. Tapi tantangannya sekarang adalah bagaimana tiket tidak boleh mahal,” jelasnya.
Tak hanya Tentrem, karoseri lain seperti Laksana juga sudah melangkah lebih jauh dengan mengembangkan bus sleeper bermesin depa.
Sementara karoseri pemain besar lainnya seperti Adiputro dan New Armada, kini masih fokus pada model bermesin belakang dan tengah.
Fenomena banyaknya perusahaan otobus menggunakan mesin depan, menandai bahwa pasar bus tersebut tak bisa dipandang sebelah mata.
Dengan dukungan dari teknologi sasis yang terus berkembang dan inovasi dari para karoseri lokal, bukan tidak mungkin ke depan kita akan melihat lebih banyak bus premium bermesin depan melaju di jalanan Indonesia.