FINNEWS.ID – Harga Pi Network kembali jadi sorotan komunitas kripto global. Dalam tujuh hari terakhir, nilainya terpangkas hingga 18 persen. Koreksi ini mengundang berbagai spekulasi, terutama dari para pionir dan trader yang sejak awal mengikuti perkembangan koin ini.
Kini, harga Pi Network berada di level $0.3464. Sementara itu, level terendah dalam 24 jam terakhir menyentuh angka $0.335, yang juga menjadi titik terendah sepanjang sejarah Pi. Pertanyaannya, apakah ini hanya fase konsolidasi sebelum naik kembali, atau justru sinyal bahwa proyek ini mulai kehilangan daya tarik?
Tren Harga dan Kapitalisasi Pasar
Selama sepekan, harga Pi bergerak dalam tren menurun yang cukup tajam. Meskipun begitu, kapitalisasi pasar tetap bertahan di angka $2.69 miliar, dengan volume perdagangan harian mencapai $43.77 juta.
Angka volume yang rendah dibandingkan market cap menunjukkan pasar yang cenderung stagnan. Sementara itu, pasokan maksimum Pi Network tetap berada di 100 miliar PI, dengan 7.78 miliar yang sudah beredar. Situasi ini memberi ruang untuk kemungkinan tekanan jual jika sisa pasokan mulai dilepas ke pasar.
Ketidakpastian soal Mainnet Terbuka
Salah satu faktor utama yang memicu penurunan harga berasal dari ketidakpastian pengembang dalam membuka akses mainnet ke publik. Hingga kini, pengguna masih menunggu kejelasan jadwal dan arah proyek. Tanpa roadmap konkret, pelaku pasar mulai kehilangan keyakinan.
Integrasi Dunia Nyata Masih Minim
Di dunia kripto, adopsi nyata selalu menjadi kunci pertumbuhan harga. Sayangnya, hingga Agustus 2025, belum banyak merchant atau platform yang menerima Pi Network sebagai alat transaksi. Kondisi ini membuat nilai utilitasnya masih terbatas.
Sentimen Komunitas Mulai Negatif
Dalam dua pekan terakhir, forum online dan komunitas Pi Network mulai ramai dengan keluhan. Minimnya komunikasi dari tim inti, serta lambatnya perkembangan fitur, memperkuat sentimen negatif di kalangan pengguna. Reaksi tersebut langsung tercermin di pasar.
Banyak Pengguna Awal Realisasikan Profit
Setelah menambang selama bertahun-tahun, banyak pionir mulai melepas sebagian aset mereka. Mereka melihat koreksi harga sebagai momen tepat untuk merealisasikan keuntungan. Dalam pasar yang likuiditasnya masih terbatas, aksi seperti ini cukup untuk mengguncang harga.