Salah satu contoh dampaknya adalah digitalisasi rantai pasok di sektor pertanian dan kelautan, yang dilaporkan mampu meningkatkan pendapatan petani dan nelayan hingga tiga kali lipat. Ini menunjukkan peran investasi langsung dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.
Dikelola Profesional, Diawasi Tokoh Global
Danantara dikelola oleh tokoh-tokoh nasional yang telah dikenal luas di kancah internasional. Rosan Roeslani menjabat sebagai CEO, didampingi Dony Oskaria sebagai COO, dan Pandu Sjahrir sebagai CIO. Di balik struktur pengawasan, hadir tokoh-tokoh dunia seperti Ray Dalio, Helman Sitohang, dan Jeffrey Sachs.
Dewan pengarah juga melibatkan sejumlah nama besar, termasuk dua mantan presiden Indonesia: Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono. Ini menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan dan ekspektasi terhadap peran Danantara dalam menggerakkan perekonomian nasional.
Efisiensi APBN dan Dorong Investasi Asing
Menurut ekonom Celios, Dyah Ayu, kehadiran Danantara bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan BUMN terhadap anggaran negara. Lembaga ini juga diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi asing langsung (FDI), khususnya di sektor-sektor dengan nilai tambah tinggi.
Namun, Dyah mengingatkan agar Danantara selektif dalam memilih proyek dan menghindari sektor yang rentan terhadap volatilitas global, seperti komoditas ekstraktif.
Ancaman Politisasi hingga Aset Tidak Produktif
Tantangan lain datang dari sisi tata kelola. Banyak aset yang belum produktif, seperti kawasan Gelora Bung Karno, serta potensi intervensi politik bisa menjadi hambatan dalam upaya restrukturisasi.
Esther Sri Astuti dari INDEF menekankan pentingnya pemetaan menyeluruh terhadap kondisi dan tantangan tiap BUMN sebelum diambil langkah strategis. Pendekatan berbasis data akan menjadi kunci keberhasilan reformasi ini.
Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional
Bagi ekonom digital dari CELIOS, Nailul Huda, Danantara bisa menjadi jalan keluar dari birokrasi panjang yang selama ini membelenggu BUMN. Dengan pengelolaan profesional, transparan, dan mandiri, lembaga ini diyakini mampu mengangkat daya saing BUMN ke level global.