Home Kripto Mengenal Perbedaan Blockchain dan Bitcoin: Teknologi dan Aset Digital yang Sering Disalahartikan
Kripto

Mengenal Perbedaan Blockchain dan Bitcoin: Teknologi dan Aset Digital yang Sering Disalahartikan

Bagikan
Bursa Kripto COIN Siap IPO di BEI, Saham Dibanderol Rp100 dan Resmi Kantongi Izin OJK
Bitcoin Menguat. Image (Istimewa).
Bagikan

finnews.id – Dalam beberapa tahun terakhir, istilah blockchain dan Bitcoin semakin sering terdengar, terutama sejak nilai Bitcoin meroket dan berbagai perusahaan mulai mengadopsi teknologi blockchain untuk berbagai keperluan.

Namun, banyak orang masih keliru memahami perbedaan di antara keduanya. Tak sedikit yang menganggap blockchain adalah Bitcoin, atau sebaliknya, padahal keduanya sangat berbeda secara fungsi maupun tujuan.

Kesalahan persepsi ini sebenarnya wajar, mengingat Bitcoin adalah implementasi pertama dan paling populer dari teknologi blockchain. Karena Bitcoin dibangun di atas sistem blockchain, banyak yang mengira teknologi tersebut diciptakan hanya untuk mata uang digital itu. Padahal, blockchain memiliki potensi jauh lebih luas yang bahkan melampaui sekadar dunia kripto.

Untuk memahami perbedaan mendasar antara blockchain dan Bitcoin, penting bagi kita untuk mengenal definisi, fungsi, serta ruang lingkup penerapan masing-masing. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa menilai secara objektif bagaimana keduanya memainkan peran besar dalam transformasi digital saat ini.

Apa Itu Blockchain?

Blockchain adalah sistem pencatatan digital yang tersimpan dalam jaringan komputer terdistribusi. Teknologi ini memungkinkan setiap data atau transaksi dicatat dalam blok yang terhubung satu sama lain secara kronologis, membentuk rantai (chain). Yang membuatnya istimewa adalah sifatnya yang decentralized—tidak ada satu pihak pun yang mengendalikan seluruh jaringan. Setiap pengguna atau node dalam jaringan memiliki salinan data yang sama dan dapat memverifikasi keabsahan setiap transaksi.

Data yang tersimpan dalam blockchain bersifat permanen dan tidak dapat diubah secara sepihak. Untuk menambahkan blok baru, diperlukan konsensus dari mayoritas jaringan melalui algoritma tertentu, seperti Proof of Work atau Proof of Stake. Ini membuat blockchain sangat aman dan tahan terhadap manipulasi data.

Karena karakteristiknya yang transparan dan aman, blockchain kini digunakan dalam berbagai bidang, seperti logistik (untuk melacak pengiriman barang), sektor kesehatan (menyimpan data pasien secara aman), pemerintahan (sistem e-voting), dan sektor keuangan (kontrak pintar atau smart contracts). Dengan kata lain, blockchain adalah teknologi dasar, semacam “mesin” yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan di luar hanya cryptocurrency.

Apa Itu Bitcoin?

Bitcoin adalah mata uang kripto (cryptocurrency) pertama di dunia yang diciptakan pada tahun 2009 oleh sosok misterius bernama Satoshi Nakamoto. Tujuan utama penciptaan Bitcoin adalah untuk menyediakan sistem pembayaran digital yang tidak bergantung pada lembaga keuangan konvensional seperti bank. Transaksi Bitcoin tidak memerlukan perantara dan dilakukan langsung antar pengguna melalui jaringan peer-to-peer.

Bagikan
Artikel Terkait
Kripto dalam Sepekan
Kripto

Kripto dalam Sepekan: Bitcoin Menguat, Altcoin Tertatih di Tengah Tekanan Pasar

finnews.id – Pasar kripto dalam sepekan terakhir menghadirkan cerita yang cukup kontras....

Harga XRP
Kripto

XRP Rebound ke $2,84, Pola Descending Triangle Belum Terkonfirmasi Breakout

finnews.id – Harga XRP hari ini bergerak ke atas dengan rebound 3,03...

Kripto Hari Ini
Kripto

Solana Menguat 7% dalam Sepekan, Bullish Momentum akan Berlanjut?

finnews.id – Harga Solana hari ini mencatat penguatan konsisten dengan kenaikan harian...

Harga Ethereum
Kripto

Harga Ethereum Hari Ini: Sideways di $4,308, Bearish Pressure Kian Terlihat

FINNEWS.ID – Apakah konsolidasi ETH kali ini tanda akumulasi sehat atau justru...