Home Lifestyle Fakta-Fakta Ular Weling: Berbisa Mematikan yang Tampak Tenang
Lifestyle

Fakta-Fakta Ular Weling: Berbisa Mematikan yang Tampak Tenang

Bagikan
Ular weling
Bagikan

finnews.id – Bocah di Pekalongan Jawa Tengah, Bernama Rafa (11) setelah dirawat satu bulan akibat gigitan ular weling. Rafa meninggal saat mendapat perawatan di RSUP Dr. Kariadi, Semarang, sejak Rabu, 9 Juli 2025.

Saat dibawah ke Rumah Sakit tersebut, Rafa sudah alami penurunan kesadaran secara terus-menerus. Tim medis di ruang (Pediatric Intensive Care Unit (PICU) telah berupaya maksimal untuk menstabilkan kondisi Rafa, namun kondisinya tak kunjung membaik.

Rafa digigit di bagian kaki kanannya. Saat itu langsung dilarikan ke RSUD Kajen, Kabupaten Pekalongan.

Namun, setelah penanganan awal dan observasi selama dua jam di IGD, pihak rumah sakit memperbolehkan Rafa pulang.

Tetapi belum sampai di rumah, Rafa mengalami kejang-kejang. Keluarga lantas membawanya ke rumah sakit RSUP Dr. Kariadi, Semarang. Lantas seperti apa bahayanya bisa ular weling? Berikut fakta-faktanya:

Fakta-Fakta Ular Weling:

Ular weling (Bungarus candidus) adalah salah satu jenis ular paling berbahaya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Meskipun tampilannya tidak seintimidasi ular kobra, ular ini menyimpan racun yang sangat mematikan dan berpotensi menyebabkan kematian dalam waktu singkat jika tidak ditangani dengan benar. Berikut ini adalah deretan fakta penting tentang ular weling yang perlu diketahui masyarakat agar lebih waspada:

1. Termasuk Ular Sangat Berbisa

Ular weling dikenal memiliki racun jenis neurotoksin kuat, yaitu racun yang menyerang sistem saraf pusat. Racun ini bisa menyebabkan kelumpuhan otot, kesulitan bernapas, dan dalam kasus parah, kematian akibat gagal napas hanya dalam waktu 6 hingga 24 jam setelah tergigit.

2. Tidak Agresif dan Jarang Menggigit

Berbeda dari ular kobra atau ular piton, ular weling cenderung tidak agresif terhadap manusia. Mereka lebih memilih untuk kabur atau diam ketika terganggu. Gigitan umumnya hanya terjadi ketika ular merasa terancam, terpojok, atau secara tidak sengaja terinjak.

3. Aktif di Malam Hari (Nokturnal)

Ular weling termasuk hewan nokturnal, yaitu aktif di malam hari. Pada siang hari, ular ini biasanya bersembunyi di tempat gelap dan lembap seperti tumpukan kayu, semak, atau celah bangunan. Karena itu, risiko pertemuan dengan manusia meningkat saat malam, terutama jika tanpa alas kaki atau penerangan saat berada di area terbuka.

4. Bentuk Tubuh Belang Mencolok

Salah satu ciri khas ular weling adalah pola belang hitam-putih atau hitam-kuning di seluruh tubuhnya. Pola ini menjadi peringatan alami bahwa ular tersebut berbisa. Panjang tubuhnya bisa mencapai 1 hingga 1,5 meter, dengan tubuh ramping dan ekor runcing.

5. Satu Gigitan Bisa Mematikan

Meskipun ular ini jarang menggigit, sekali menggigit bisa berakibat fatal. Kasus-kasus gigitan ular weling sering kali terlambat ditangani karena korban merasa awalnya tidak terlalu parah. Padahal, gejala seperti lemas, kesulitan bernapas, atau kelumpuhan bisa muncul beberapa jam kemudian.

6. Tidak Tersedia Antivenom Spesifik di Indonesia

Di Indonesia, antivenom khusus untuk ular weling sangat terbatas, bahkan bisa dikatakan belum tersedia secara luas. Penanganan medis lebih fokus pada perawatan suportif seperti ventilator bila korban mengalami gangguan napas akibat kelumpuhan otot pernapasan.

7. Bisa Ditemukan di Sekitar Permukiman

Meskipun habitat utamanya adalah hutan dan semak-semak, ular weling juga kerap masuk ke permukiman warga, terutama saat musim hujan atau saat habitat alaminya terganggu. Mereka mencari tempat lembap dan gelap, seperti tumpukan kayu, gudang, atau saluran air.

8. Korban Umumnya Anak-Anak atau Orang yang Tidak Menyadari Kehadirannya

Banyak kasus gigitan terjadi pada anak-anak atau orang dewasa yang tidak menyadari kehadiran ular ini, misalnya saat tidur di lantai, berjalan tanpa alas kaki, atau membersihkan semak-semak. Karena sifatnya yang diam dan tidak agresif, keberadaannya sering tak disadari.

9. Populasi Ular Weling Menyebar Luas di Asia Tenggara

Ular weling tersebar di berbagai negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Laos, dan Vietnam. Di Indonesia, ular ini sering ditemukan di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi.

10. Penanganan Ular Harus Dilakukan oleh Ahli

Melihat ular weling di sekitar rumah bukan berarti harus membunuhnya. Langkah terbaik adalah tidak mendekat dan segera menghubungi pihak berwenang seperti damkar atau penyelamat ular profesional. Penanganan yang salah justru dapat membahayakan keselamatan. *

Bagikan
Artikel Terkait
7 bahaya mikroplastik bagi kesehatan
Lifestyle

7 Bahaya Mikroplastik yang Masuk ke Tubuh Tanpa Disadari

finnews.id – Temuan partikel mikroplastik dalam air hujan di Jakarta menandai babak...

Lifestyle

Lirik dan Makna Lagu Maui Wowie Karya Kid Cudi yang Viral di TikTok, Masuk Billboard Hot 100

finnews.id – Lirik ini berasal dari lagu “Maui Wowie” milik rapper asal...

Obat Asam Urat
Lifestyle

5 Rekomendasi Obat Asam Urat untuk Mengurangi Radang: Gak Bikin Darah Tinggi Naik

finnews.id – Serangan asam urat sering menyerang sendi dan membuat aktivitas sehari-hari...

Lifestyle

Dilema Nyata, Lulusan IPK Hampir Sempurna jadi Pengangguran di Indonesia

finnews.id – Seorang mahasiswi membagikan pengalamannya kuliah dengan prestasi yang gemilang. Namun...