Catatan Dahlan Iskan

Salahnya Nasib

Bagikan
Salahnya Nasib
Ekor pesawat Air India yang jatuh pada 12 Juni 2025 lalu. -AFP-
Bagikan

Menurut sang ayah ia akan pensiun dua-tiga bulan lagi. “Setelah pensiun ia akan lebih banyak di rumah bersama saya, ayahnya,” ujar sang ayah pada media di India.

Menurut sang ayah, pilot Sumeet Sabharwal orang yang disiplin. Ketika terbang jauh pun selalu telepon tetangga: agar memperhatikan ayahnya yang sudah tua.

Rasanya Sumeet Sabharwal tidak punya problem berat. Bahkan begitu sayang ayah. Jadi tetap tanda tanya besar mengapa saluran bahan bakar itu berubah ke posisi off.

Nasib memang di tangan siapa saja. Para calon dokter yang tidak bersalah apa-apa itu tewas kejatuhan pesawat. Pilot B tewas padahal sudah berusaha menghindarkannya. Nasib penumpang Mandala di tangan durian.

Bersandar pada nasib adalah salah satu pilihan untuk move on dengan cepat. (DAHLAN ISKAN)

Bagikan
Artikel Terkait
Bola Baba
Catatan Dahlan Iskan

Bola Baba

Begitulah guru taichi. Selalu rendah hati. Saat bermain bersama itu mungkin saja...

Selimut Danantara
Catatan Dahlan Iskan

Selimut Danantara

Sudah waktunya selimut itu dibuka saja. Perintahkan: mereka harus lakukan apa. Yang...

Haji Subsidi
Catatan Dahlan Iskan

Haji Subsidi

Lalu terjadilah awal mulai “subsidi haji” itu: tahun itu biaya hotel di...

Hidup Mati
Catatan Dahlan Iskan

Hidup Mati

Kita kehilangan segala-segalanya: devisa, lapangan kerja, pasar Amerika, dan kehilangan bisnis andalan...