finnews.id – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, melanjutkan agenda kunjungan kerjanya ke Eropa dengan tiba di Brussels, Belgia, pada Sabtu sore, 12 Juli 2025 waktu setempat. Lawatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat hubungan Indonesia dengan Uni Eropa sekaligus Belgia, di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks.
Seperti dilansir pada 12 Juli 2025, Prabowo mendarat di Bandar Udara Brussels dan langsung disambut Director-General for Asia and Oceania, François Delhaye, serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belgia, Andri Hadi. Turut hadir pula Atase Pertahanan KBRI Den Haag Kolonel Laut (P) Rikrik Permady Sobana dalam penyambutan resmi tersebut.
Usai penyambutan, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke hotel tempatnya menginap. Namun, suasana menjadi lebih emosional saat ratusan diaspora Indonesia sudah berkumpul menanti kedatangannya. Para diaspora itu tampak membawa bendera Merah Putih berukuran kecil sambil melambaikan tangan dan berteriak menyambut sang Presiden dengan penuh antusiasme.
Salah satu momen haru terjadi ketika seorang anak diaspora bernama Kalla, yang baru berusia enam tahun, maju ke depan untuk menyerahkan buket bunga kepada Presiden Prabowo sambil berkata lantang, “Selamat datang Bapak Presiden Prabowo.”
Prabowo membalas sambutan dengan senyum hangat, bahkan menyempatkan diri bertegur sapa dan berbincang dengan para warga Indonesia yang telah lama tinggal di Belgia. Kehadiran Presiden menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka yang jauh dari tanah air.
Linda dan Reza, dua diaspora Indonesia yang ikut menyambut Prabowo, mengaku sangat senang dengan kunjungan tersebut. “Sejak seminggu sebelum kedatangan beliau, kita sudah excited banget, menunggu untuk bisa berfoto,” ujar mereka.
Linda juga berharap lawatan Prabowo tidak hanya berdampak positif bagi Indonesia, tetapi juga untuk diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya dalam perlindungan WNI di berbagai negara.
Tak hanya Linda dan Reza, Selvi, seorang diaspora yang pernah menjadi pasien kanker tiroid stadium 4, turut mengungkapkan rasa syukurnya. Ia merasa berutang budi pada program Jaminan Kesehatan Nasional yang membantunya pulih. “Saya cuma mau bilang terima kasih sama pemerintah Indonesia. Karena berkat adanya BPJS, saya bisa di-cover dan sembuh sampai sekarang. Semoga Pak Prabowo ke depannya tetap fokus kepada kesehatan masyarakat, terutama peningkatan pelayanan BPJS,” ungkap Selvi penuh haru.
Maya Al Djufrie, diaspora yang sudah tinggal 24 tahun di Belgia, juga tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. “Aduh, senang banget, nggak kita ekspektasi. Terakhir Pak Jokowi sempat ke sini, tapi terbatas. Alhamdulillah sekarang Pak Prabowo ke sini. Walaupun nggak ada planning sebelumnya, last minute kita tahu. Jadi alhamdulillah bisa jadi part of,” ujarnya antusias.
Momen kebersamaan Presiden Prabowo bersama diaspora RI di hotel diakhiri dengan sesi foto bersama. Para diaspora tampak kompak mengibarkan bendera Merah Putih kecil di tangga hotel, menciptakan suasana penuh kebanggaan dan keakraban.
Namun kunjungan Prabowo ke Belgia tidak hanya sebatas bertemu diaspora. Prabowo dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa. Pertemuan ini akan difokuskan pada penguatan kemitraan strategis antara Indonesia dan Uni Eropa, terutama dalam menghadapi tantangan global.
Selain itu, Prabowo juga dijadwalkan bertemu Raja Belgia Philippe di Istana Laeken. Pertemuan bilateral ini menjadi langkah strategis Indonesia dalam menjajaki peluang kerja sama di berbagai bidang dengan Belgia, baik ekonomi, sosial, maupun politik.
Kunjungan kerja Presiden Prabowo ke Belgia ini mencerminkan diplomasi aktif pemerintah Indonesia untuk memperkuat posisi negara di kancah internasional. Dengan jadwal yang padat dan sambutan hangat dari diaspora, lawatan ini diharapkan membawa manfaat konkret bagi hubungan Indonesia dengan Eropa dan kesejahteraan rakyat, baik di dalam negeri maupun yang tinggal di luar negeri.
Turut mendampingi Prabowo dalam lawatan ke Brussels adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya serta sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, dan Menteri Perdagangan Budi Santoso. (Anisha Aprilia)