Home Lipsus Investasi Rp100 T Pabrik Baterai: Peluang atau Masalah Baru?
Lipsus

Investasi Rp100 T Pabrik Baterai: Peluang atau Masalah Baru?

Bagikan
Investasi Rp100 T Pabrik Baterai: Peluang atau Masalah Baru?
Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik bateray mobil listrik di Karawang, Jabar, 29 Juni 2025 (Dok. PCO)
Bagikan
  • Jalur Tol Trans Jawa dan Sumatera: SPKLU banyak tersedia di rest area utama sepanjang jalan tol, memungkinkan perjalanan jarak jauh dengan mobil listrik.

  • Pusat Perbelanjaan/Mall: Banyak mall besar di kota-kota metropolitan seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan telah dilengkapi SPKLU untuk memfasilitasi pengunjung.

  • Perkantoran dan Apartemen: Beberapa gedung perkantoran dan kompleks apartemen modern mulai menyediakan fasilitas pengisian daya sebagai nilai tambah.

  • Dealer Otomotif: Sebagian besar dealer mobil listrik, terutama di kota besar, memiliki SPKLU untuk layanan purna jual dan demonstrasi.

  • Area Publik Strategis: Beberapa SPKLU juga dapat ditemukan di kantor PLN, pom bensin tertentu, dan area publik lainnya.

Penyedia SPKLU Terkemuka

Penyedia SPKLU yang saat ini aktif di Indonesia antara lain:

  • PLN: Sebagai pemain utama, PLN terus memperluas jaringan SPKLU mereka di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke daerah-daerah.

  • Pertamina: Melalui SPBU, Pertamina juga mulai menyediakan fasilitas pengisian daya EV.

  • Produsen Otomotif: Beberapa merek EV seperti Hyundai, Wuling, dan Chery juga membangun jaringan charging station mereka sendiri di dealer dan lokasi strategis.

  • Pihak Swasta Lainnya: Beberapa perusahaan swasta dan pengembang properti juga berinvestasi dalam membangun SPKLU.

Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menyampaikan hingga akhir Juni 2025, PLN bersama mitra telah membangun 4.062 unit SPKLU roda empat di 2.702 lokasi di seluruh Indonesia.

“Khusus di wilayah Jabodetabek, PLN telah mengoperasikan 590 unit SPKLU yang tersebar di 350 titik,” ujar Gregorius saat dikonfirmasi Disway.id.

Untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik yang semakin tinggi, PLN juga telah membangun 463 unit SPKLU DC Fast Charging dengan daya 22–50 kiloWatt dan 367 unit SPKLU DC Ultra Fast Charging dengan daya lebih dari 50 kiloWatt.

“Saat ini daya 200 kW menjadi standar tertinggi. Karena dinilai paling optimal berdasarkan kapasitas pengisian mayoritas EV, kestabilan jaringan, serta efisiensi biaya,” jelas Gregorius.

Bagikan
Artikel Terkait
Skandal Chromebook Rp9,9 Triliun: Jejak Permainan Proyek Digitalisasi Pendidikan Era Nadiem
Lipsus

Skandal Chromebook Rp9,9 Triliun: Jejak Korupsi Digitalisasi Pendidikan Era Nadiem

Editor: Rizal Husen, Khomsurijal, Dimas Chandra Permana