Catatan Dahlan Iskan

RAT 787

Bagikan
RAT 787
Penerbangan Air India AI 379 yang mengangkut 156 penumpang dilaporkan menerima ancaman bom tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Phuket, Thailand, pada Jumat 13 Juni 2025.--Mint
Bagikan

Oleh: Dahlan Iskan

Para calon pilot diminta membuat simulasi: mengapa Boeing 787 seri 8 milik Air India itu jatuh: 12 Juni lalu.

Mereka tidak bisa menemukan di mana salahnya. Simulasi itu dilakukan di komputer tempat pendidikan pilot di India. Sekaligus sebagai kajian kasus kegagalan terbang bagi mereka.

Memang langka sekali: dua mesin pesawat itu mati tiba-tiba. Bersamaan pula. Di menit yang sama. Yang beberapa kali terjadi: satu mesin yang mati. Pesawat masih bisa terbang. Awalnya agak miring. Lalu pilot membuatnya kembali seimbang –sambil menuju tempat pendaratan darurat.

Pesawat Air India itu baru saja take-off. Normal. Titik start-nya di ujung landasan bandara Ahmadabad, ibu kota Gujarat. Lepas landasnya juga di ujung terjauh landasan. Tidak terlalu cepat take-off, juga tidak terlalu terlambat.

Data terbaru yang dianggap aneh adalah: pilot sempat mengaktifkan RAT sebelum kecelakaan terjadi.

Kata ”sempat” itu penting mengingat pesawat baru saja take-off. Baru sekitar 2 menit. Tempat pesawat itu jatuh hanya berjarak sekitar kurang dari 2 km dari bandara Ahmadabad. Ketinggian pesawat baru sekitar 300 meter. Ibarat dari Soekarno-Hatta ke Surabaya baru sampai Jatinegara.

Bahwa pilot sempat menghidupkan RAT itu dianggap pertanda keadaan sangat darurat. RAT adalah turbin kecil yang letaknya di bawah perut pesawat. Dari kasus Air India ini saya baru tahu: di bagian bawah perut pesawat yang kelihatannya halus-rata itu ternyata tersimpan peralatan darurat: Ram Air Turbine.

Ketika pilot mengaktifkan RAT bagian bawah perut pesawat membuka. Buka dikit. Dari lubang kecil itu keluar turbin yang di depannya terdapat kincir angin. Disebut ”kincir angin” karena yang menggerakkan kincir itu memang angin. Yakni angin dari depan akibat laju pesawat.

Kincir itulah yang menggerakkan turbin kecil di belakangnya. Turbin menggerakkan generator. Generator menghasilkan listrik. Tentu listrik yang dihasilkan sangat kecil tapi cukup untuk menggerakkan beberapa instrumen vital yang mati. Tujuannya sekadar agar pesawat bisa mendarat darurat lebih baik.

Bagikan
Artikel Terkait
Beku Cair
Catatan Dahlan Iskan

Beku Cair

Oleh: Dahlan Iskan Sebaiknya dibubarkan saja. Atau biar mati sendiri. Relevansinya sudah...

Beras Bantal
Catatan Dahlan Iskan

Beras Bantal

Oleh: Dahlan Iskan Beras, ekonomi, politik. Campur jadi satu. Kapan pun. Juga...

Pemegang Deliverology
Catatan Dahlan Iskan

Pemegang Deliverology

Oleh: Dahlan Iskan Bocoran dari para menteri ekonomi: Presiden Prabowo bisa minta...

Baju Gelap
Catatan Dahlan Iskan

Baju Gelap

Oleh: Dahlan Iskan Berkali-kali saya men-zoom foto itu; saya ingin melihat jenis...