Home Lifestyle Diabetes Tipe 1 pada Anak Bisa Dipicu Faktor Lingkungan
Lifestyle

Diabetes Tipe 1 pada Anak Bisa Dipicu Faktor Lingkungan

Bagikan
Membangun Kenangan Bahagia, Bersama Anak-anak.
Membangun Kenangan Bahagia, Bersama Anak-anak. Image (Istimewa).
Bagikan

finnews.id – Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI, DR Dr. Nur Rochmah menyampaikan diabetes melitus (DM) tipe 1 yang dialami pada anak dipengaruhi faktor genetik yang berisiko hingga dipicu oleh faktor lingkungan.

“Patogenesisnya jadi ada proses kerentanan genetik ada gen yang berperan ini, kalau terpicu faktor lingkungan itu baru manifest, jadi proses autoimun,” kata DR Dr. Nur Rochmah, Sp.A, Subsp.Endo(K), dalam seminar mengenai pengelolaan diabetes tipe 1 pada anak yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan meskipun DM tipe 1 pada anak dikaitkan dengan faktor genetik hanya sekitar 20 persen menyumbangkan faktor risiko, namun pada beberapa kondisi DM tipe 1 itu dipicu karena proses autoimun, di mana itu sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya.

“Jadi ada faktor genetik berdisposisi ketemu faktor lingkungan dan ini bisa kekurangan vitamin D, bisa infeksi sebelumnya, kemudian selama bertahun-tahun ya terjadi destruksi dan ketika pasien datang ke kita dengan gejala itu sudah tinggal 10 persen insulin secara teorinya,” jelasnya.

Ia menjelaskan pada DM tipe 1, di mana onset atau awal munculnya lebih mudah terjadi pada 6 bulan sampai dengan remaja. DM tipe 1 itu terjadi destruksi, kerusakan pada pabriknya insulin yaitu sel beta pankreas.

Lebih lanjut, ia menambahkan faktor risiko dari genetik yang bisa menjadi pemicu DM tipe 1 pada anak bisa dilakukan upaya pencegahan salah satunya dengan pemberian vitamin D.

“Faktor risiko dari genetik menjadi manifest itu hanya sekitar 20 persen, jadi bagaimana supaya tetap silent ya, kita bisa memberikan pola hidup yang baik, terus ada peran vitamin D juga di situ untuk primary prevention ya, lifestyle yang sehat,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Konsultan Endokrin Anak dari RSUD Wangaya Denpasar, Dr. dr. I Wayan Bikin Suryawan juga menyampaikan pentingnya deteksi karena DM tipe 1 itu bersifat akut, di mana kondisi insulin tinggal 10 persen baru terlihat gejalanya.

Menurutnya, kasus-kasus DM tipe 1 itu sering seperti kasus paru-paru, di mana pasien datang sesak. Sehingga, ia menyarankan untuk memeriksa gula darah apabila mengalami gejala. Ketika terdiagnosis, orang tua juga teredukasi bagaimana cara menyuntik maupun memeriksa gula darah.

“Jadi setiap ada pasien sesak, sakit perut atau muntah-muntah, pokoknya pasien yang gawat jangan lupa kalau menurut saya periksa gula darah, kalau DM akan ketemu gula darahnya akan tinggi sehingga kita akan memberikan insulin. Kalau tidak memeriksa gula darah dikasih obat apapun dia akan lewat. Makanya yang paling penting itu adalah penemuan kasusnya,” jelasnya.

Bagikan
Artikel Terkait
Lifestyle

Ramalan Zodiak 1 November 2025: Cancer Dapat Pencerahan Batin, Sagitarius Siap Menembus Batas!

finnews.id – Memasuki hari pertama bulan November 2025, suasana penuh refleksi dan...

Lifestyle

Jadwal Final Lower Bracket MPL S16 Hari Ini 1 November 2025 Alter Ego vs Evos: Laga Hidup Mati Menuju Grand Final

finnews.id – Panggung Mobile Legends Professional League Indonesia Season 16 (MPL ID...

ATURAN BARU KAI: Power Bank GAK BOLEH Dicharge di Kereta
Lifestyle

ATURAN BARU KAI: Power Bank GAK BOLEH Dicharge di Kereta!

Finnews.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi memperbarui kebijakan terkait penggunaan...

Lifestyle

6 Kota Terdingin di Dunia dengan Suhu Ekstrem, Ada yang Tetap Dihuni Ribuan Orang

finnews.id – Ketika mendengar kata “dingin”, kamu mungkin langsung membayangkan udara sejuk...