finnews.id – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 21,82 triliun sepanjang tahun 2024, meningkat 5,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 20,74 triliun.
Kenaikan ini turut mendorong laba bersih perseroan naik 9 persen menjadi Rp 1,15 triliun dari Rp 1,06 triliun di 2023, demikian diungkapkan Direktur Perseroan, Tingning Sukowignjo, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin.
Pendapatan AALI pada 2024 terutama disumbang oleh:
- Minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya: Rp 20,18 triliun
- Inti sawit dan turunannya: Rp 1,62 triliun
- Pendapatan lain-lain: Rp 11,36 miliar
Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk meningkat 8,68 persen menjadi Rp 1,14 triliun dari Rp 1,05 triliun setahun sebelumnya.
Keberhasilan ini menurut Tingning didorong oleh kenaikan harga CPO, strategi efisiensi biaya, peningkatan keunggulan operasional, serta inovasi proses produksi yang konsisten diterapkan.
Harga rata-rata CPO di pasar Rotterdam sepanjang 2024 tercatat USD 1.084/ton, naik 12 persen dari USD 964/ton pada 2023. Kenaikan global tersebut tercermin pada harga rata-rata CPO Astra Agro Lestari yang naik 15,6 persen menjadi Rp 12.883/kg dibandingkan Rp 11.142/kg di 2023.
Dari sisi penjualan, 69 persen volume AALI ditujukan untuk pasar domestik, sementara 31 persen sisanya diekspor ke berbagai negara, antara lain China, India, Korea Selatan, dan Pakistan.
Menanggapi kinerja positif ini, AALI akan membagikan dividen total Rp 515,8 miliar atau Rp 268 per saham—lebih tinggi dibandingkan total dividen 2023 sebesar Rp 475,3 miliar (Rp 247 per saham).
Sebanyak Rp 84 per saham telah dibayarkan sebagai dividen interim, sedangkan dividen final Rp 184 per saham akan dikirimkan pada 28 Mei 2025.