Home Ekonomi Dilanda Perang Dagang, OJK Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Positif
Ekonomi

Dilanda Perang Dagang, OJK Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Positif

Bagikan
Bagikan

finnews.id – Ditengah-tengah memanasnya perang tarif dagang di antara Amerika Serikat (AS) dan China, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2025 diperkirakan akan tetap positif.

Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, konsumsi rumah tangga tetap baik didukung belanja Pemerintah terkait pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), belanja sosial, dan berbagai insentif lainnya, serta peningkatan musiman permintaan selama perayaan Idul Fitri 1446 H.

Selain itu, keberlanjutan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) di berbagai wilayah dan meningkatnya aktivitas konstruksi properti swasta diperkirakan meningkatkan kinerja investasi.

“Investasi swasta masih baik didukung keyakinan produsen yang tercermin pada aktivitas manufaktur Indonesia yang ekspansif. Investasi, khususnya nonbangunan, tetap menopang pertumbuhan ekonomi sebagaimana tercermin dari meningkatnya impor barang modal, terutama alat-alat berat,” jelas Mahendra kepada Disway di Jakarta, pada Jumat 25 April 2025.

Sementara itu, nilai tukar Rupiah juga terpantau tetap terkendali. Menurut Mahendra, hal ini juga didukung oleh kebijakan stabilisasi BI di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

“Nilai tukar Rupiah pada 27 Maret 2025 tercatat Rp16.560 per dolar AS atau menguat 0,12 persen point-to-point (p-t-p) dibandingkan dengan level akhir Februari 2025,” jelas Mahendra.

“Ke depan, nilai tukar Rupiah diperkirakan stabil didukung komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik,” tambahnya.

Di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati juga mengungkapkan bahwa kinerja APBN Triwulan I-2025 terjaga dengan baik.

Menurutnya, hal ini tecermin dari defisit anggaran yang terkendali dalam batas aman sebesar Rp 104,2 triliun (0,43 persen PDB), keseimbangan primer positif Rp 17,5 triliun, serta posisi kas surplus Rp 145,8 triliun (SILPA). 

Bagikan
Artikel Terkait
Harga Emas Antam Hari Ini (23 Juni 2025) Naik Lagi, Saatnya Jual atau Beli?
Ekonomi

Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Ini Daftar Lengkap dan Ketentuan Pajaknya

finnews.id – Harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang (Antam) kembali mengalami...

Apindo: Kelas Menengah Menyusut 9,5 Juta Orang, Kemenperin Bantah Isu Badai PHK Manufaktur
Ekonomi

Apindo: Kelas Menengah Menyusut 9,5 Juta Orang, Kemenperin Bantah Isu Badai PHK Manufaktur

finnews.id – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengungkapkan...

Garis Kemiskinan Rp20 Ribu Sehari Dinilai Tak Masuk Akal, BPS Dikritik Publik dan Ekonom
Ekonomi

Garis Kemiskinan Rp20 Ribu Sehari Dinilai Tak Masuk Akal, BPS Dikritik Publik dan Ekonom

finnews.id – Badan Pusat Statistik (BPS) kembali menyita perhatian publik setelah merilis...

Waskita Karya Raup Laba Bruto Rp661,3 Miliar di Kuartal II 2025, Efisiensi dan Restrukturisasi Jadi Kunci Sukses
Ekonomi

Waskita Karya Raup Laba Bruto Rp661,3 Miliar di Kuartal II 2025, Efisiensi dan Restrukturisasi Jadi Kunci Sukses

finnews.id – PT Waskita Karya (Persero) Tbk menunjukkan kinerja keuangan yang positif...