finnews.id – Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, mengejutkan pegawai dan pengunjung Puskesmas Pintu Padang dengan inspeksi mendadak pada Kamis (17/4/2025).
Kunjungan tak terjadwal itu berawal ketika Gus Irawan, usai membuka MTQ di Angkola Muaratais, memutuskan meninjau langsung pelayanan kesehatan di desa tersebut.
Mengenakan kemeja putih, ia langsung menuju meja pendaftaran dan menemukan catatan pembayaran pasien—padahal sejak Oktober 2024 Pemkab Tapsel menerapkan Universal Health Coverage (UHC): setiap warga hanya perlu memperlihatkan e-KTP untuk berobat gratis.
“Bayar ini? Padahal sudah kita jamin berobat di sini gratis, cukup bawa KTP Tapsel!” tegasnya di hadapan petugas yang terlihat gugup.
Gus Irawan kemudian memeriksa buku pelayanan, menanyakan jumlah pasien yang membayar, serta alur pungutan—apakah di klinik, apotek, atau loket pendaftaran. Pegawai yang dipanggil tak mampu menjawab, memancing keprihatinan Bupati atas dugaan penyimpangan ini.
Video sidak berdurasi puluhan detik pun viral di media sosial dan grup WhatsApp, memperkuat kabar bahwa praktik ilegal telah berlangsung lama.
Masyarakat Pintu Padang bereaksi keras. “Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, akhirnya tercium juga,” cuit seorang warganet.
Banyak yang menyarankan evaluasi menyeluruh di seluruh puskesmas Tapsel. Akun TikTok @rajanaposo bahkan mendesak pergantian kepala puskesmas dan pejabat dinas kesehatan.
Hingga kini, Puskesmas Pintu Padang belum mengeluarkan pernyataan resmi. Dinas Kesehatan Tapsel dipastikan akan mengusut lebih lanjut, sementara Pemkab menegaskan komitmen untuk menegakkan layanan publik sesuai aturan.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa kebijakan kesehatan gratis harus diiringi pengawasan ketat, demi hak warga atas layanan kesehatan tanpa beban biaya.