finnews.id – Timnas Indonesia menutup Maret 2025 dengan catatan kontras: kalah telak 5-1 dari Australia di Sydney (20/3) dan menang 1-0 atas Bahrain di SUGBK (25/3).
Kekalahan dari Australia menjadi rekor terburuk Garuda dalam sejarah kualifikasi, tetapi kemenangan tipis melawan Bahrain menyuntikkan harapan baru.
Gol Ole Romeny di menit ke-24 menjadi penentu sekaligus bukti ketangguhan tim di kandang sendiri.
“Kami belajar banyak dari kekalahan di Australia. Mental pemain tetap kuat, dan itu terlihat saat melawan Bahrain,” ujar Patrick Kluivert dalam konferensi pers.
Jadwal Krusial Timnas Senior: China di SUGBK, Jepang di Negeri Sakura
Dua laga sisa Grup C akan menjadi penentu nasib Timnas Indonesia:
- 5 Juni 2025: Vs China di SUGBK (20:45 WIB, siaran langsung RCTI).
- 10 Juni 2025: Vs Jepang di Stadion Nissan, Yokohama.
Kemenangan atas China adalah syarat mutlak untuk menjaga peluang lolos otomatis. “SUGBK akan penuh dengan suporter. Ini energi tambahan bagi pemain,” kata ketua PSSI, Erick Thohir.
Skenario Lolos Piala Dunia 2026: Matematika Penuh Teka-Teki
Timnas Indonesia saat ini berada di peringkat 4 Grup C dengan 9 poin. Untuk lolos langsung sebagai runner-up, tiga syarat harus terpenuhi:
- Menang dua laga sisa (China dan Jepang) hingga total 15 poin.
- Australia kalah dua kali dari Arab Saudi (4 Juni) dan Jepang (10 Juni).
- Arab Saudi hanya menang sekali (lawan Australia) dan kalah dari Bahrain.
Jika Australia meraih minimal 1 poin, Timnas harus puas bersaing di putaran keempat kualifikasi.
Laga vs China akan disiarkan langsung oleh RCTI pada 5 Juni pukul 20:45 WIB.
Siaran ini diharapkan memecahkan rekor penonton, mengingat duel ini menjadi “final kecil” bagi Timnas.
Sebelumnya, RCTI juga menyiarkan kemenangan Garuda atas Bahrain dengan rata-rata 15 juta penonton.
“Kami siap memberikan liputan terbaik untuk mendukung Timnas,” janji direktur program RCTI, Andi Wijaya.
Meski Jepang sudah memastikan tiket ke Piala Dunia, Timnas Indonesia tetap berambisi mencuri poin di Yokohama.
Peluang ini terbuka lebar setelah Arab Saudi (yang pernah dikalahkan Timnas) sukses mengalahkan Jepang 2-1 di matchday sebelumnya.
“Kami punya strategi khusus untuk Jepang. Tidak ada yang mustahil dalam sepak bola,” tegas asisten pelatih, Nova Arianto.
Dua laga sisa bukan sekadar pertandingan, tapi ujian mental bagi Timnas Indonesia.
Kemenangan atas China bisa menjadi katalisator untuk membangun kepercayaan diri melawan Jepang.
Jika semua skenario terpenuhi, mimpi 280 juta rakyat Indonesia menyaksikan Garuda di Piala Dunia 2026 akan menjadi kenyataan. Selamat berjuang, Garuda!