Home News Tanah Bergerak Brebes Meluas: 502 Warga Terdampak, 114 Rumah Rusak
News

Tanah Bergerak Brebes Meluas: 502 Warga Terdampak, 114 Rumah Rusak

Bagikan
Tanah Bergerak Brebes Meluas, 502 Warga Terdampak, 114 Rumah Rusak
Tanah Bergerak Brebes Meluas, 502 Warga Terdampak, 114 Rumah Rusak
Bagikan

finnews.id – Bencana tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terus menunjukkan perkembangan yang mengkhawatirkan.

Hingga Rabu pagi (23/4), jumlah warga terdampak mencapai 502 jiwa, dengan 404 di antaranya terpaksa mengungsi ke tenda-tenda darurat dan rumah kerabat.

Pergerakan tanah yang pertama kali terdeteksi pada Kamis (17/4) kini telah meluas dari empat dukuh—Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur—ke Dukuh Ares, yang sebelumnya berada di zona aman.

Di wilayah terbaru ini, 63 jiwa kini turut merasakan dampak bencana, menambah panjang daftar penderitaan warga Mendala.

“Kami hanya bisa pasrah, tapi tetap berusaha bertahan. Rumah sudah mulai retak, dan suara gemeretak tanah itu terus terdengar tiap malam,” ujar seorang warga Dukuh Ares dari balik tenda pengungsian.

Kepala Desa Mendala, Muhammad Basori, menjelaskan bahwa jumlah rumah rusak terus bertambah. Dari awalnya puluhan, kini tercatat 114 unit rumah rusak dan 5 fasilitas umum terdampak.

Pergerakan tanah yang menjalar ke arah Kali Pedes menjadi pemicu utama kerusakan ini, ditambah intensitas hujan tinggi di kawasan lereng Gunung Slamet selama sepekan terakhir.

“Jumlah rumah rusak diprediksi akan terus bertambah karena tanah masih terus bergerak dan curah hujan masih tinggi,” terang Basori pada Senin (21/4).

Pemerintah desa dan BPBD Brebes telah mendirikan sejumlah tenda tambahan di Posko Gunungpoh sebagai antisipasi melonjaknya jumlah pengungsi. Namun, tantangan terus bermunculan di lapangan.

Keterbatasan fasilitas, cuaca ekstrem, serta kebutuhan logistik yang terus meningkat menjadi hambatan serius dalam penanganan bencana.

“Kami sangat berharap bantuan dari berbagai pihak. Kondisi di sini makin rawan, sementara kebutuhan terus bertambah,” lanjut Basori.

Bencana tanah bergerak Brebes kali ini tak hanya menyisakan kerusakan fisik, tetapi juga luka psikologis. Anak-anak harus meninggalkan sekolah mereka, para orang tua kehilangan ladang dan sumber penghidupan, sementara para lansia terpaksa mengungsi dari rumah yang telah mereka tinggali selama puluhan tahun.

Meski belum ada laporan korban jiwa, pemerintah daerah bersama unsur TNI, Polri, dan relawan masih terus berjibaku di lokasi bencana. Warga pun diimbau untuk tetap waspada dan menghindari area rawan pergerakan tanah.

Bencana di Desa Mendala adalah panggilan kemanusiaan bagi seluruh bangsa. Di balik data dan statistik, ada ratusan nyawa yang kini bertaruh melawan alam—dan berharap tidak sendirian dalam menghadapi musibah ini.

Bagikan
Artikel Terkait
News

KPK Akan Periksa Ridwan Kamil dalam Waktu Dekat Perkara Bank BJB

finnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa mantan Gubernur Jawa Barat,...

Sesepuh Karismatik Mbah Nadi Pati Wafat, Dikenang Sebagai Tokoh Pemersatu Masyarakat
News

Sesepuh Karismatik Mbah Nadi Pati Wafat, Dikenang Sebagai Tokoh Pemersatu Masyarakat

finnews.id – Kabar duka menyelimuti masyarakat Kabupaten Pati atas wafatnya sesepuh karismatik,...

UTBK-SNBT 2025 Resmi Dimulai Hari Ini, Cek Jadwal dan Penyesuaian Waktu Tes di Wilayahmu!
News

UTBK-SNBT 2025 Resmi Dimulai Hari Ini, Cek Jadwal dan Penyesuaian Waktu Tes di Wilayahmu!

finnews.id – Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes...

1 juta pohon matoa
News

1 Juta Pohon Matoa: Langkah Kecil untuk Selamatkan Bumi

finnews.id – Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55, Menteri Agama RI, Prof....