Home News Kabar Duka! Mbok Yem Penjaga Warung Legendaris Gunung Lawu Tutup Usia
News

Kabar Duka! Mbok Yem Penjaga Warung Legendaris Gunung Lawu Tutup Usia

Bagikan
Kabar Duka! Mbok Yem Penjaga Warung Legendaris Gunung Lawu Tutup Usia
Kabar Duka! Mbok Yem Penjaga Warung Legendaris Gunung Lawu Tutup Usia
Bagikan

finnews.id – Gunung Lawu kehilangan sosok ikoniknya. Mbok Yem, penjaga warung legendaris di puncak Hargo Dalem, dilaporkan meninggal dunia pada Rabu siang di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Sosok yang memiliki nama asli Wakiyem ini wafat dalam usia senja sekitar pukul 13.30 WIB, setelah beberapa bulan terakhir berjuang melawan penyakit saluran pernapasan (pneumonia) yang sempat membawanya dirawat di RSU Aisyiyah pada Maret lalu.

Setelah dua minggu perawatan intensif, Mbok Yem melanjutkan pemulihan di rumah, hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di tengah keluarga.

“Mbok Yem meninggal di rumah siang ini, sekitar pukul 13.30 WIB,” ujar kerabatnya, Syaiful, yang turut mengurus proses pemulasaraan jenazah di TPU Dusun Dagung.

Nama Mbok Yem tidak asing bagi para pecinta alam, khususnya pendaki Gunung Lawu. Sejak tahun 1980-an, ia membuka warung makan di ketinggian 3.150 mdpl, menjadi penjual makanan tertinggi di Jawa, sekaligus sosok spiritual yang dihormati di jalur pendakian Lawu.

Warung sederhananya di puncak Hargo Dalem menjadi tempat perlindungan bagi para pendaki dari dinginnya udara pegunungan. Di sanalah para pejalan gunung tak hanya bisa menikmati makanan hangat dengan harga terjangkau, tetapi juga mendengar cerita-cerita penuh nilai dari Mbok Yem: mulai dari sejarah Gunung Lawu, mitos, hingga petuah bijak tentang kehidupan.

Keberadaannya telah menjadi simbol kekuatan, ketulusan, dan kehangatan bagi ribuan pendaki dari berbagai penjuru negeri.

Mbok Yem kerap disebut sebagai “ibunda para pendaki”. Tak hanya karena warungnya, tetapi karena karisma dan keikhlasannya dalam melayani, memberi nasihat, dan bahkan menenangkan mereka yang goyah secara mental saat mendaki.

“Beliau bukan hanya penjaga warung. Beliau adalah pelita di tengah kabut Lawu. Tempat kita mencari hangat, bukan cuma dari teh dan nasi, tapi dari kasih tulusnya,” ujar salah satu pendaki senior yang datang melayat.

Kabar kepergiannya langsung menyebar di komunitas pendaki, memunculkan gelombang duka dari para penggiat alam terbuka. Banyak di antaranya yang mengunggah kenangan dan foto-foto bersama Mbok Yem sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Bagikan
Artikel Terkait
Jemaah Haji Indonesia.
News

Kampung Haji RI di Mekkah Terbuka untuk WNA, Tapi Utamakan Jemaah Indonesia

finnews.id – Pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi akan memprioritaskan jamaah haji...

News

Pemerintah Resmi Beli Hotel di Mekkah, Bisa Tampung 4.383 Jemaah

finnews.id – Untuk mewujudkan kawasan hunian jamaah haji Indonesia di Mekah, Arab...

ilustrasi
News

Wamenag: Pemerintah Siapkan Belasan Triliun untuk Guru Keagamaan di Tahun 2026

finnews.id – Untuk menyelesaikan persoalan mendasar guru keagamaan, yang dinilai sebagai investasi...

News

Upaya Jamin Kepastian Armada dan Jadwal Penerbangan Haji, Kemenhaj Teken PKS dengan Garuda Indonesia

finnews.id – Untuk menjamin keberlanjutan layanan transportasi udara haji yang aman, nyaman,...