Home News DPRD Malteng Keluarkan 4 Rekomendasi Terkait Polemik PT Waragonda di Haya
News

DPRD Malteng Keluarkan 4 Rekomendasi Terkait Polemik PT Waragonda di Haya

Bagikan
PT Waragonda
Bagikan

finnews.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) akhirnya mengeluarkan rekomendasi terkait polemik perusahaan tambang pasir garnet, PT Waragonda Minerals Pratama yang beroperasi di Negeri Haya Kecamatan Tehoru.

Rekomendasi tersebut berisikan 4 poin penting yang dikeluarkan setelah adanya pertemuan dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) yang dihadiri oleh pihak PT Waragonda dan Gerakan Masyarakat Adat Negeri Haya (Gemah) beberapa waktu lalu.

Rapat ini juga dihadiri oleh perwakilan Komisi I, II dan III DPRD Malteng, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMDPTSP) serta sejumlah tokoh masyarakat adat Negeri Haya.

Berikut Empat Rekomendasi DPRD Malteng Terkait Polemik PT Waragonda

  1. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maluku Tengah, diharapkan untuk segera melakukan penelitian terhadap Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) secara baik dan benar sesuai hasil dilapangan.
  2. Dinas Penanaman Modal Daerah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMDPTSP), diharapkan untuk segera mengevaluasi kembali Surat Izin Operasi PT. WARAGONDA PRATAMA MINERALS yang telah dikeluarkan/diberikan.
  3. Permasalahan Pengoperasian PT WARAGONDA PRATAMA MINERALS dengan Masyarakat Desa Haya Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah, yang sudah diserahkan kepada pihak Kepolisian Maluku Tengah, diharapkan agar dapat diselesaikan secara Preventif, mencegah, persuasif dan bukan secara Represif, menekan.
  4. Kepada Pihak PT. WARAGONDA PRATAMA MINERALS, yang berinvestasi di wilayah Kabupaten Maluku Tengah, khususnya di Desa Haya Kecamatan Tehoru, harus mempelajari mengetahui, mengenal dan memperhatikan adat-istiadat atau aturan yang berlaku dalam masyarakat adat setempat (Kearifan Lokal).

Pimpinan DPRD Kabupaten Maluku Tengah, melalui Komisi I, Komisi, II dan Komisi III berpendapat bahwa rekomendasi tersebut dikeluarkan untuk mendapatkan sebuah keputusan yang permanen, serta dapat memberikan rasa keadilan bagi warga adat Negeri Haya.

Selain itu, DPRD Malteng juga memandang perlu dilakukan penelitian dan evaluasi ulang dilapangan terhadap permasalahan dimaksud. (*)

Bagikan
Artikel Terkait
3 Jemaah haji Indonesia musim 2025 masih belum kembali ke Tanah Air
News

3 Jemaah Haji Indonesia Musim 2025 hingga Kini Belum Kembali ke Tanah Air

finnews.id – Kementerian Agama (Kemenag) terus mengintensifkan upaya pencarian jamaah haji Indonesia...

Hukum & KriminalNews

KPK Bakal Limpahkan Perkara Dugaan Pemerasan Kemenaker, 11 Tersangka termasuk Immanuel Ebenezer

finnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan melimpahkan perkara yang melibatkan mantan...

Korban Bencana Sumatera 2025
News

Update Bencana Sumatera: Korban Meninggal Tembus 1.053 Jiwa, Pencarian 200 Orang Hilang Terus Berlanjut

Finnews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya kenaikan signifikan jumlah...

Baku Tembak Taman Nasional Komodo
News

Dramatis! Baku Tembak di Selat Sape Warnai Penangkapan Pemburu Liar Taman Nasional Komodo

Finnews.id – Tim gabungan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama jajaran Kepolisian terlibat baku...