Catatan Dahlan Iskan

Balik Kucing

Bagikan
Bagikan

Memang listrik dari solar cell hanya sedikit lebih mahal daripada batu bara. Tapi solar cell yang tanpa baterai. Begitu pakai baterai bisa dua kali lipat lebih mahal daripada batu bara. Padahal tanpa baterai, solar cell itu justru menyulitkan PLN: solar cell hanya menyediakan listrik siang hari, padahal PLN lebih perlu listrik petang dan malam hari: antara pukul 17.00 sampai 22.00.

Listrik tenaga air dan panas bumi memang murah. Demikian juga nuklir. Tapi investasi pembangunannya jauh lebih tinggi. Juga jauh lebih lama.

Maka Tiongkok memutuskan itu: mengizinkan kembali pembangunan PLTU batu bara. Syaratnya: harus lebih bersih polusi. Lebih bersih 5 sampai 10 persen dari PLTU lama.

Tiongkok tidak peduli dengan kesepakatan dunia untuk mengakhiri penggunaan batu bara. Kalau, misalnya, ada yang menyalahkannya, Tiongkok tinggal bilang: yang salah Amerika. Gara-gara perang dagang, Tiongkok harus lebih efisien.

Tiongkok ingin maju. Ia harus mencari jalan apa pun untuk terus maju. Kepentingan dalam negerinya lebih utama dari kesepakatan di bidang green energy.

Bagaimana dengan kita, Indonesia? Yang kaya batu bara? Akankah kita ikut cara Tiongkok –lebih mementingkan dalam negeri kita? (Dahlan Iskan)

Bagikan
Artikel Terkait
Crowding Out
Catatan Dahlan Iskan

Crowding Out

Crowding out ketiga terjadi saat pengampunan pajak –pertama dan kedua. Lagi-lagi likuiditas...

Benih Sapujagat
Catatan Dahlan Iskan

Benih Sapujagat

Oleh: Dahlan Iskan Orang Tiongkok itu masih di Jakarta. Orang Indonesia itu...

Cekikan Ekonomi
Catatan Dahlan Iskan

Cekikan Ekonomi

Langkah memindahkan dana seperti itu bisa dianggap kurang prudent –di situ keunggulan...

Judi Ferry
Catatan Dahlan Iskan

Judi Ferry

Maka, agar keinginan tercapai, tiga jalan keluar untuk mengatasi keterbatasan itu harus...