Trump vs Powell (Investopedia)
Home Ekonomi Trump versus Powell: Ketegangan Memuncak, Ancaman terhadap Independensi The Fed?
Ekonomi

Trump versus Powell: Ketegangan Memuncak, Ancaman terhadap Independensi The Fed?

Bagikan
Bagikan

Dampak Potensial jika Powell Dicopot

Isu pemecatan Powell tidak hanya menjadi perdebatan politik, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pasar dan ekonom. Senator Elizabeth Warren mengingatkan, jika Trump benar-benar memecat Powell, pasar saham bisa terguncang. Investor bisa kehilangan kepercayaan karena khawatir independensi The Fed dirusak demi kepentingan politik jangka pendek.

Ketakutan itu bukan tanpa alasan. Jika bank sentral tunduk pada tekanan politik, ekspektasi inflasi bisa melonjak karena pasar tak lagi yakin bahwa The Fed akan bertindak objektif dalam menahan laju harga. Biaya pinjaman bisa meningkat, nilai mata uang bisa terguncang, dan kepercayaan global terhadap aset Amerika Serikat bisa terkikis.

Pelajaran dari Turki dan Argentina

Kekhawatiran tersebut tidak hanya bersifat teoritis. Pengalaman negara lain seperti Turki dan Argentina menjadi cermin bahaya intervensi politik terhadap bank sentral. Di Turki, keputusan Presiden Erdogan untuk mencopot gubernur bank sentral yang tak mau memangkas bunga membuat lira terjun bebas dan inflasi meroket. Argentina bahkan lebih parah, mengalami hiperinflasi dan krisis mata uang akibat ketergantungan kebijakan moneter pada kepentingan politik populis.

Kedua kasus ini memperlihatkan bagaimana hilangnya independensi bank sentral bisa menjerumuskan suatu negara ke dalam ketidakstabilan ekonomi jangka panjang. Ketika kebijakan moneter tidak lagi dikendalikan oleh data dan tujuan jangka panjang, melainkan oleh kalkulasi politik, hasilnya adalah inflasi tinggi, nilai tukar tak stabil, dan pelarian modal dari investor.

Independensi The Fed, Pilar Stabilitas

Di tengah gejolak kebijakan tarif dan tekanan politik, The Fed menjadi benteng terakhir untuk menjaga kestabilan harga dan kepercayaan publik. Dalam situasi ini, pertarungan Trump versus Powell bukan sekadar adu opini, tapi menyangkut prinsip dasar sistem ekonomi modern: apakah bank sentral bisa tetap independen di tengah tekanan kekuasaan?

Jawabannya akan sangat menentukan arah ekonomi Amerika Serikat ke depan—dan mungkin, nasib stabilitas global juga. (*)

Bagikan
Artikel Terkait
Harga Emas Antam Hari Ini (23 Juni 2025) Naik Lagi, Saatnya Jual atau Beli?
Ekonomi

Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Ini Daftar Lengkap dan Ketentuan Pajaknya

100 gram: Rp184.312.000 250 gram: Rp460.515.000 500 gram: Rp920.820.000 1.000 gram (1...

Apindo: Kelas Menengah Menyusut 9,5 Juta Orang, Kemenperin Bantah Isu Badai PHK Manufaktur
Ekonomi

Apindo: Kelas Menengah Menyusut 9,5 Juta Orang, Kemenperin Bantah Isu Badai PHK Manufaktur

finnews.id – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengungkapkan...

Garis Kemiskinan Rp20 Ribu Sehari Dinilai Tak Masuk Akal, BPS Dikritik Publik dan Ekonom
Ekonomi

Garis Kemiskinan Rp20 Ribu Sehari Dinilai Tak Masuk Akal, BPS Dikritik Publik dan Ekonom

Di tengah polemik ini, muncul pula perbedaan mencolok antara data kemiskinan versi...