finnews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 5,3 di wilayah laut barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut) pada Rabu 15 April pukul 04.42 WIB.
Menurut informasi dari situs resmi BMKG, pusat gempa berada sekitar 279 kilometer dari Tahuna, tepatnya di koordinat 5,75 Lintang Utara dan 124,17 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.
BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban akibat peristiwa tersebut.
Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan serta selalu mengikuti informasi dan arahan resmi dari instansi terkait.
Indonesia termasuk wilayah dengan tingkat aktivitas geologi yang tinggi karena berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), jalur rawan gempa dan aktivitas vulkanik yang mengelilingi Samudra Pasifik.
Letak Indonesia yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia—Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik—menjadikannya rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung api.
BMKG mencatat bahwa ratusan gempa bumi terjadi di Indonesia setiap bulan, meski sebagian besar tidak dirasakan. Namun, potensi gempa besar tetap ada, sebagaimana yang pernah terjadi di Aceh (2004), Padang (2009), Lombok (2018), dan Palu (2018).
Selain itu, Indonesia memiliki lebih dari 120 gunung berapi aktif yang tersebar dari barat hingga timur Nusantara, memperkuat urgensi kesiapsiagaan dan upaya mitigasi bencana baik oleh pemerintah maupun masyarakat.