finnews.id – Google bersiap menghadirkan transformasi besar bagi pengguna jam tangan pintar berbasis Wear OS. Perusahaan teknologi raksasa ini akan menggantikan Google Assistant dengan Gemini, asisten berbasis kecerdasan buatan terbaru mereka. Meski demikian, belum jelas apakah kehadiran Gemini akan membawa fitur-fitur baru yang signifikan atau sekadar menjadi penyegaran tampilan dari fungsi Assistant yang sudah ada.
Langkah ini merupakan bagian dari transisi penuh Google ke Gemini yang diumumkan pada Maret lalu. Setelah mengganti peran Assistant di perangkat Android, Google menargetkan tablet, Android Auto, headphone, speaker Nest, Google TV, dan kini jam tangan pintar sebagai sasaran integrasi Gemini berikutnya.
Menurut laporan dari 9to5Google, analisis file APK versi 1.18.x dari aplikasi Google Assistant mengungkap beberapa petunjuk terkait penerapan Gemini di Wear OS. Salah satunya adalah munculnya teks seperti “Gemini kini ada di jam tangan Anda” dan “Mulailah dengan Gemini: Berbicaralah secara alami dan selesaikan lebih banyak hal dengan asisten AI pribadi di jam tangan Anda.”
Penggunaan Gemini nantinya akan sama seperti Assistant: pengguna bisa mengaktifkannya melalui kata kunci “Hai Google” atau dengan menahan tombol samping jam, yang kemudian akan memproses perintah melalui koneksi Wi-Fi.
Namun sejauh ini, tak banyak perubahan yang ditemukan. Fitur-fitur seperti At a Glance, pengaturan lokasi, pengenalan suara, hingga shortcut di ubin Wear OS tampaknya masih akan tetap seperti sedia kala. Gemini juga akan menangani perintah-perintah standar seperti menyetel alarm, mengatur timer, dan mengirim pesan — yang sebelumnya juga dilakukan oleh Assistant.
Salah satu perbedaan mencolok adalah peringatan baru bahwa “Gemini dapat membuat kesalahan”, merujuk pada sifat respons generatif dari model bahasa besar (LLM) yang mendasari sistem ini. Tidak seperti Assistant yang biasanya mengutip sumber seperti “Menurut X” atau menampilkan cuplikan dari Google Search, Gemini akan menghasilkan jawabannya secara langsung, yang bisa berdampak pada panjang respons serta waktu pemrosesan.
Pertanyaan lainnya adalah apakah respons dari Gemini akan disesuaikan agar lebih ringkas di layar kecil jam tangan, serta seberapa besar pengaruh pemrosesan cloud terhadap masa pakai baterai perangkat.
Kendala terbesar terletak pada keterbatasan perangkat keras. Wear OS saat ini umumnya berjalan di atas chip Qualcomm Snapdragon Wear lama dengan RAM terbatas — hanya sekitar 2GB — jauh di bawah kapasitas ponsel Pixel dengan Gemini Nano yang lebih canggih. Dengan demikian, Gemini di Wear OS kemungkinan besar tidak akan langsung menunjukkan keunggulan signifikan dibanding Assistant.
Meski begitu, masa depan tetap menjanjikan. Google diperkirakan akan meluncurkan perangkat Pixel Watch generasi berikutnya dengan chip terbaru dari Qualcomm yang menawarkan kemampuan AI on-device lebih baik. Sampai saat itu tiba, fokus utama Google adalah memastikan Gemini dapat berjalan secara optimal pada jam tangan Android generasi saat ini.