finnews.id – Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan kembali bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Meski demikian, Puan tak mengatakan, kapan pertemuan itu akan berlangsung.
“Akan ada persilaturahmi dan pertemuan-pertemuan yang selanjutnya,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 14 April 2025.
Puan mengatakan, pertemuan yang dilakukan Megawati dan Prabowo pada beberapa waktu lalu dalam rangka silaturahmi Lebaran 2025.
“Alhamdulillah kemudian itu bisa terlaksana bahwa ada silaturahmi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo dalam rangka silaturahmi di hari lebaran,” ujarnya.
Puan menjelaskan, pertemuan itu membahas banyak hal salah satunya soal bersinergi bersama untuk membantu presiden ke depan.
“Sama-sama bersinergi dalam membangun bangsa dan negara, dan kemudian juga bagaimana kemudian PDIP akan bersama-sama bersinergi untuk membangun, membantu, bersinergi dalam menjalankan tugas-tugas presiden ke depan bersama dengan Pak Prabowo,” kata Puan.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membocorkan isi pertemuan Presiden Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia menjelaskan dalam pertemuan itu, keduanya saling bertukar pendapat mengenai kondisi ekonomi Indonesia.
“Ibu Megawati Soekarnoputri lebih banyak berbicara tentang pengalaman beliau sebagai Presiden ketika menghadapi situasi yang tidak gampang dalam pemulihan ekonomi nasional,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Rabu 9 April 2025.
Prabowo berbicara terkait tantangan global seperti kebijakan Presiden Donald Trump berkaitan dengan pengenaan tarif yang digunakan untuk produk-produk Indonesia terhadap ekspor di Amerika dan banyak negara-negara yang juga terkena.
“Ibu Mega menyampaikan pengalamannya melakukan pemulihan ekonomi nasional yang ketika itu juga tidak gampang, dan Pak Prabowo sangat memperhatikan berbagai pandangan, pengalaman yang pernah dilakukan oleh Ibu Mega dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.
Dia menjelaskan keduanya juga sepakat bahwa ini harus dijadikan momentum untuk melakukan kebangkitan bagi produk-produk Indonesia.
“Karena menggunakan produk impor itu juga barangkali juga akan makin mahal, maka hanya produk-produk tertentu saja yang mungkin akan terus dilakukan impor. Inilah waktunya produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri Indonesia, maka cintailah produk-produk Indonesia,” pungkasnya.