finnews.id – Presiden RI Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II bertemu empat mata di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania, pada hari kedua kunjungan resmi Presiden RI di Amman, Senin siang waktu setempat.
Presiden Prabowo dan Raja Yordania kemudian lanjut memimpin pertemuan bilateral antara delegasi Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Yordania di Istana Al Husseiniya.
Dilansir dari Antara, Presiden Prabowo bertolak dari hotel sekitar pukul 12.53 waktu setempat.
Presiden, sebelum masuk kendaraannya, sempat menyapa masyarakat dan wartawan yang meliput agenda Presiden Prabowo langsung dari Amman.
Walaupun demikian, Presiden RI tak menerima pertanyaan sehingga saat ini wartawan masih menunggu kesempatan tatap muka dan bertanya dengan Presiden mengenai hasil pertemuan bilateralnya dengan Raja Abdullah II.
Karena wartawan Istana yang meliput ke Amman tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Presiden secara langsung di Istana Al Husseiniya.
Dalam pertemuan bilateral di Istana Al Husseiniya, Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Investasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, dan ada pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Informasi yang beredar di kalangan wartawan Indonesia yang meliput langsung di Amman, kedua pemimpin tersebut tidak mengeluarkan pernyataan bersama (joint statement) selepas pertemuan.
Walaupun demikian, Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II dijadwalkan menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman kerja sama antara Indonesia dan Yordania dalam rangkaian acara di Istana Al Husseiniya.
Yordania menjadi tujuan terakhir Presiden Prabowo dalam rangkaian lawatan luar negerinya ke lima negara di Timur Tengah sejak Rabu (9/4).
Presiden Prabowo dijadwalkan kembali ke Jakarta, Minggu, setelah merampungkan kunjungan resminya di Amman.
Lima negara yang dikunjungi Presiden secara berurutan yaitu Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.