finnews.id – Pasar kripto kembali diguncang—bukan oleh teknologi baru atau pembaruan jaringan, tetapi oleh kebijakan ekonomi dari Gedung Putih.
Tarif baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump ternyata membawa dampak langsung terhadap aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum.
Saat pasar global masih menyesuaikan diri, Bitcoin memang naik dalam harga, namun secara mengejutkan justru volume transaksinya menukik tajam hampir 30 persen dalam satu hari terakhir.
Pada perdagangan Minggu, 13 April 2025, data dari Coinmarketcap mencatat harga Bitcoin (BTC) menyentuh angka USD 85.444 pada pukul 12.35 WIB, mencatatkan kenaikan 2,93 persen secara harian dan 2,56 persen secara mingguan.
Harga Bitcoin Hari Ini
Namun, ada satu fakta yang tak bisa diabaikan: transaksi Bitcoin dalam 24 jam terakhir justru turun hingga 29,72 persen, mencapai angka USD 27,3 miliar. Di sisi lain, nilai kapitalisasi pasarnya naik menjadi USD 1,68 triliun, dengan total suplai 19,85 juta BTC.
Ethereum (ETH) juga mengalami pergerakan unik. Meski harganya naik 4,49 persen secara harian menjadi USD 1.625, dalam sepekan ETH justru merosot 9,95 persen. Volume transaksinya pun menurun 1,98 persen, meskipun market cap naik jadi USD 196,28 miliar.
Menurut William Sutanto, CTO Indodax, volatilitas yang terjadi bukanlah ancaman, tapi justru peluang bagi investor cermat.
“Bitcoin memiliki fundamental yang berbeda dengan aset keuangan konvensional. Justru di tengah ketidakpastian global, aset kripto seperti Bitcoin bisa menjadi alternatif diversifikasi investasi,” ujar William dalam keterangannya.
William menyebut tarif baru dari Trump yang menyasar mitra dagang utama AS memicu efek domino, tak hanya di pasar saham, tapi juga menyentuh pasar kripto secara langsung.
Meskipun volatilitas tinggi, lanjut William, Bitcoin telah menunjukkan diri sebagai aset lindung nilai yang diadopsi oleh negara-negara maju. Ia menekankan bahwa dalam kondisi seperti ini, banyak investor berpengalaman justru memilih masuk ke pasar dan membeli di harga rendah.
Ironisnya, saat pasar terlihat tak stabil, volume transaksi kripto secara umum justru meningkat tajam 30-50 persen dalam seminggu terakhir, terutama saat harga terkoreksi. Ini, menurut William, menandakan tingginya antusiasme investor yang melihat peluang di tengah kekacauan.
Meski begitu, ia tetap mengingatkan pentingnya berinvestasi dengan bijak.
“Gunakan dana dingin, yakni dana yang tidak mengganggu kebutuhan utama sehari-hari. Jangan gunakan dana penting seperti dana pendidikan atau kesehatan untuk berinvestasi di aset kripto,” tegasnya.
Dengan dinamika pasar yang makin tak terduga, terutama setelah langkah ekonomi dari Trump, investor harus bersiap menghadapi gejolak baru. Lonjakan harga bukan jaminan keuntungan, apalagi jika tak diiringi dengan volume yang sehat.
Untuk saat ini, semua mata tertuju pada bagaimana pasar kripto akan merespons kebijakan tarif selanjutnya, dan apakah stabilitas bisa kembali hadir dalam waktu dekat.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan sebagai informasi. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.