Prabowo mengaku dia memajang patung Kemal Atatürk di ruang kerjanya.
“Saya tidak hanya datang ke Turki sebagai Presiden Indonesia. Saya datang sebagai sahabat. Saya datang sebagai saudara,” kata Presiden Prabowo kepada pimpinan dan anggota Majelis Agung Nasional Turki.
Presiden, pada penghujung pidatonya, juga membagikan visi misinya untuk mewujudkan transformasi besar di Indonesia, menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi sehingga masyarakat Indonesia bisa hidup makmur dan sejahtera.
Oleh karena itu, Presiden pun mengajak Turki bekerja sama mewujudkan kesejahteraan, serta masa depan yang lebih baik bagi dua negara.
“Peradaban kita butuh suatu perjuangan mencapai hak semua bangsa. Untuk hidup dengan baik, hidup dengan aman, hidup dengan damai, tanpa penindasan dari siapa pun. Saudara-saudara sekalian, saya yakin Turki dan Indonesia dapat berbuat yang terbaik bagi kepentingan umat manusia dan dunia,” kata Presiden Prabowo.
Usai berpidato, Prabowo menerima sambutan riuh tepuk tangan dari seluruh anggota Majelis Agung Nasional Turki. Selepas itu, Presiden kemudian melanjutkan perjalanan ke Istana Kepresidenan Turki untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan dan bertemu dengan Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan pada Kamis sore waktu Ankara.