finnews.id – Situasi politik nasional kembali memanas setelah Sekretaris Jenderal Eksekutif Nasional Gerakan Mahasiswa Pemuda Indonesia (Sekjen Eksnas GMPI), Amin Iskandar, mengungkap adanya operasi politik serang Dasco yang dinilainya terorganisir dan memiliki motif tersembunyi. Menurutnya, serangan tersebut bukan sekadar kritik biasa, melainkan bagian dari upaya sistematis untuk melemahkan kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Berbicara di Gedung DPR RI pada Senin, 7 April 2025 sore, Amin mengungkap bahwa isu judi dan pelanggaran hak asasi manusia yang belakangan ini mencuat diarahkan secara strategis kepada tokoh-tokoh yang berada di lingkaran dekat Presiden Prabowo. Ia menuding bahwa gelombang serangan ini digerakkan oleh kelompok mafia pemburu rente yang merasa terancam oleh langkah antikorupsi yang tengah digalakkan pemerintah.
“Para mafia pemburu rente ini terdesak oleh kebijakan bersih-bersih korupsi yang dilakukan Presiden. Karena itu, mereka melakukan serangan balik dengan mendanai operasi media untuk menyerang orang-orang terdekat Prabowo,” jelas Amin.
Salah satu target utama serangan ini, lanjutnya, adalah Dasco—sapaan akrab bagi Sufi Dasco Ahmad, tokoh senior di Partai Gerindra. Menurut Amin, pemberitaan tentang keterlibatan Dasco dalam kasus judi online merupakan bagian dari strategi propaganda yang tak berdasar dan hanya menggiring opini.
Amin menyoroti pemberitaan salah satu media besar yang menyebut nama Dasco dengan mengaitkan posisinya sebagai Komisaris Utama PT MNC Digital Entertainment pada 2022. Dalam kapasitas tersebut, perusahaan memang menjalin kerja sama dengan Golden Oasis Real Estate, namun ia menegaskan bahwa kerja sama itu sepenuhnya berada di sektor properti.
“Golden Oasis melalui entitas lain memang mendapatkan lisensi kasino di Kamboja pada Juni 2022. Tapi MNC tidak pernah terlibat dalam bisnis perjudian. Kerja sama mereka hanya di bidang properti, bukan judi,” tegas Amin.
Ia pun berharap serangan-serangan ini tidak mengganggu fokus Presiden Prabowo dalam menutup celah-celah kebocoran anggaran negara. Menurutnya, keberhasilan program antikorupsi sangat bergantung pada stabilitas dan kepercayaan publik terhadap tokoh-tokoh di sekitar Presiden.
“Serangan politik seperti ini jangan sampai mematahkan semangat Presiden untuk memberantas mafia rente yang selama ini menjadi penghambat kemajuan bangsa,” tutupnya optimistis.
Pernyataan Amin Iskandar ini membuka mata publik bahwa dinamika politik Indonesia tak lepas dari tarikan kepentingan yang kompleks. Dengan menyebut adanya operasi politik serang Dasco, ia sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi informasi yang beredar dan tidak terjebak dalam agenda tersembunyi yang bisa merugikan bangsa. (*)
